Semarang, Mantranews.id – Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, turut serta dalam kegiatan strategis “Manunggal Leadership Retreat: Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng, retret ini berlangsung dari 10 hingga 18 Juni 2025 dan diikuti oleh 438 peserta dari berbagai unsur kepemimpinan daerah, termasuk 35 wakil bupati/wakil wali kota se-Jawa Tengah.
Dalam wawancaranya, Iswar Aminuddin menekankan pentingnya retret ini sebagai upaya fundamental untuk menyatukan langkah antar jenjang pemerintahan. Fokus utamanya adalah menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Dulu, sebelum Pemilu serentak, visi misi dan RPJMD pusat, provinsi, serta daerah bisa berjalan sendiri-sendiri. Retret ini menjadi ruang untuk memastikan bahwa arah pembangunan dari pusat hingga daerah selaras dalam satu garis lurus,” ujar Iswar, Rabu (11/6).
Kolaborasi Lintas Daerah: Nadi Pembangunan Semarang
Menurut Iswar, sinergitas bukan sekadar program, melainkan naluri kebersamaan yang harus tumbuh kuat melalui komunikasi efektif antar jenjang pemerintahan. Ia mencontohkan semangat kolaborasi yang sudah digaungkan oleh Wali Kota Agustina di Kota Semarang sebagai dasar menggerakkan partisipasi semua elemen.
“Kalau satu ke kanan, satu ke kiri, tidak akan sampai ke tujuan. Di Semarang, ini harus jadi gerakan bersama,” tegasnya.
Iswar juga mengangkat isu penanganan banjir sebagai contoh nyata pentingnya kolaborasi antarwilayah. Semarang yang berbatasan langsung dengan kabupaten lain tidak bisa bekerja sendiri. Ia menekankan perlunya kerja sama lintas daerah agar solusi yang dibangun bersifat menyeluruh, dengan pemahaman kekuatan dan tantangan masing-masing wilayah.
Pembekalan Komprehensif: Dari Geopolitik hingga Asta Cita
Retret kepemimpinan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada Selasa (10/6/2025). Peserta terdiri dari wakil kepala daerah, kepala OPD, direktur BUMD, pejabat administrator, hingga analis kebijakan.
Mereka akan mendapatkan pembekalan intensif dari berbagai lembaga nasional terkemuka seperti Bappenas, KemenPAN-RB, Kemendagri, KPK, serta tokoh agama dan widyaiswara. Materi utama yang disampaikan meliputi geopolitik dan wawasan kebangsaan, bertujuan membentuk karakter negarawan pada setiap birokrat. Selain itu, peserta juga akan mendalami Asta Cita sebagai arah pembangunan nasional yang harus diinternalisasi hingga ke level pelaksana daerah.
Retret ini, yang dirancang bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, menjadi bagian penting dari upaya memperkuat harmoni kepemimpinan di Jawa Tengah demi mencapai tujuan pembangunan yang lebih efektif dan terarah. (Hms | Mantranews.id)