Berita Headline Infrastruktur

Blora Dapat Jatah Suplai Air Bersih Terbanyak dari Bendungan Randugunting

Bendungan Randugunting yang akan menyuplai air bersih ke tiga kecamatan di Kabupaten Blora, Minggu (1/6/2025). (Dok. PUPR | Mantranews.id)

Blora, Mantranews.id – Kabupaten Blora dipastikan akan mendapatkan alokasi air bersih dari Bendungan Randugunting. Rencananya, aliran air tersebut akan dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan di tiga kecamatan terdekat dari lokasi bendungan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Blora, Mahbub Junaidi, menjelaskan bahwa saat ini Bendungan Randugunting telah menyuplai air ke dua kabupaten, yakni Kabupaten Pati dan Rembang.

Karena alokasi air mencakup wilayah antarkabupaten, pengelolaan distribusinya berada di bawah tanggung jawab PDAM Provinsi Jawa Tengah.

“Bendungan Randugunting untuk beberapa kabupaten, maka yang mengelola provinsi mas, PDAM Blora nantinya akan membeli dari PDAM provinsi,” jelas Mahbub, Sabtu (31/5/2025).

Mahbub juga mengungkapkan bahwa pembangunan jaringan air bersih untuk pendistribusian akan dilakukan oleh PDAM Provinsi Jawa Tengah. Namun, pelaksanaan pembangunan tersebut masih belum dijadwalkan secara pasti.

“Untuk pelaksanaan pembangunan kalau gak salah tahun 2027,” tambahnya.

Blora sendiri mengajukan alokasi sebesar 100 liter per detik, jumlah yang lebih besar dibandingkan Kabupaten Pati dan Rembang yang masing-masing mengajukan 50 liter per detik.

“Untuk air bersihnya yang sampai Ngawen (Kecamatan Japah, Ngawen dan Tunjungan),” sambung Mahbub.

Humas PDAM Tirta Amerta Blora, Nanang Fahru, menyampaikan bahwa aliran sebesar 100 liter per detik diperkirakan dapat mendistribusikan air bersih kepada sekitar 8.000 kepala keluarga di wilayah yang dilintasi jaringan pipa.

“Sekitar 8000 KK yang mendapatkan manfaat, dari aliran 100 liter perdetik,” ujar Nanang.

Ia juga menjelaskan bahwa posisi geografis Bendungan Randugunting yang berada di dataran lebih tinggi akan mempermudah proses distribusi air ke sejumlah kecamatan, bahkan diperkirakan bisa menjangkau enam kecamatan sekaligus.

“Kalau dari gravitasi, karena ketinggian Randugunting dengan beberapa wilayah yang lain relatif lebih tinggi. Itu sudah cukup untuk air sampai Kecamatan Ngawen, Kunduran, Japah, Banjarejo, Tunjungan hingga Blora kota,” terang Nanang.

“Jika memang butuh tekanan lebih besar berarti membutuhkan pompa pendorong saja,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pembangunan Bendungan Randugunting yang terletak di Kabupaten Blora menelan anggaran sebesar Rp880 miliar. Proyek ini dimulai pada tahun 2018 dan diresmikan pada awal tahun 2022.

Mengutip laman resmi Presiden Republik Indonesia, bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 14,4 juta meter kubik dan mampu mengairi sekitar 650 hektare sawah di wilayah Kabupaten Blora, Pati, dan Rembang.

Bendungan yang memiliki luas genangan 187,19 hektare tersebut juga berfungsi sebagai penyedia air baku sebanyak 200 liter per detik serta mampu mereduksi banjir hingga 81,42 meter kubik per detik.  (Eko Wicaksono | Mantranews.id)