Berita Pemerintahan

Penyesuaian NJOP Belum Jelas, Aktivis Yayak Gundul Pertanyakan Kinerja BPKAD Pati

NJOP

PATI, Mantranews.id – Penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pati terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB P2) hingga kini belum ada kejelasan.

Pihak BPKAD Kabupaten Pati saat dimintai keterangan pun belum mau memberi keterangan. Padahal, proses penyesuaian NJOP tersebut banyak dinantikan publik usai Bupati Pati Sudewo menaikan PBB P2 hingga 250 persen.

Aktivis asal Pati, Yayak Gundul pun menyoroti kinerja dari BPKAD yang enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Sebagai kepanjangan tangan dari Bupati Pati Sudewo, menurut Yayak, seharusnya BPKAD terbuka dalam memberikan informasi terkait penyesuaian NJOP.

“Pak Bupati ‘kan sebelumnya juga sudah menginstruksikan kepada BPKAD agar ada segera penyesuaian NJOP. Harusnya sebagai kepanjangan tangan Bupati, BPKAD terbuka dong, jangan tertutup seperti ini,” ucap Yayak di Pati, Jawa Tengah, baru-baru ini.

Kebingungan masyarakat saat ini juga dinilai Yayak cukup wajar lantaran kenaikan PBB P2 yang cukup signifikan. Padahal jika BPKAD terbuka dalam memberikan informasi, apakah itu murni kesalahan dan belum selesai dilakukan penyesuaian NJOP, Yayak yakin masyarakat akan tenang menanggapi kenaikan ini.

“Masyarakat ‘kan masih bertanya-tanya, kenapa kok bisa sampai lebih dari 250 persen. Artinya ‘kan belum ada penyesuaian NJOP. BPKAD harus proaktif dalam penjelasan ke masyarakat biar tidak menimbulkan kecemasan dan salam paham dengan programnya Bupati. Bukannya menghindari wartawan yang akan membuat berita. Berita adalah salah satu wadah untuk menyampaikan berita atau informasi ke masyarakat,” ujar Yayak.

Yayak bahkan tidak segan mengkritik kinerja dari BPKAD. Jika memang tidak mampu menyesuaikan NJOP dan memberikan informasi untuk mendukung program Bupati Pati Sudewo, dirinya meminta kepada pejabat terkait untuk menanggalkan jabatan karena dinilai gagal dalam bekerja.

“Kalau tidak bisa tidak mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian ini ya mundur saja. Masih banyak kok pejabat Pati yang berkompeten dan mampu bekerja bersama Bupati,” tegasnya. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)