PATI, Mantranews.id – Warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah masih khawatir banjir rob kembali melanda. Untuk itu, warga berharap adanya penanganan serius dari pemerintah seperti pembangunan tanggul pemecah ombak.
Karnawi salah satu warga setempat berharap adanya peranan pemerintah. Sebab, solusi seperti penanaman ekosistem mangrove di kawasan pesisir dinilai sudah tidak efektif dilakukan karena selalu hancur dihajar ombak.
Akibat banjir rob, kata dia, tanaman mangrove yang menjadi benteng alami penahan gelombang laut mengalami kerusakan hingga 50 persen. Kerusakan ini membuat gelombang laut semakin mudah menerjang wilayah pesisir.
“Infrastruktur jalan desa juga rusak parah akibat banjir. Jalan yang biasanya menjadi akses utama warga kini sulit dilewati,” kata Karnawi di Pati, Rabu (2/7/2025).
Selain itu, pihaknya menyatakan bahwa tambak ikan nila yang menjadi sumber penghidupan utama warga juga rusak parah. Sekitar 120 hektare tambak terendam, menyebabkan ikan-ikan hanyut dan gagal panen.
Pemerintah desa bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati dan relawan telah melakukan berbagai upaya penanganan. Seperti pengerukan sungai, pelebaran saluran air, dan pembuatan pemecah gelombang sementara.
Namun, warga berharap ada pembangunan tanggul pemecah gelombang permanen serta peninggian jalan agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
“Kami berharap banjir segera surut dan pemerintah dapat segera membangun tanggul pemecah gelombang serta memperbaiki jalan yang rusak,” imbuhnya.
Melihat curah hujan yang masih tinggi dan gelombang laut yang tidak menentu, warga Desa Tunggulsari terus berjaga-jaga untuk menghadapi kemungkinan banjir rob yang kembali menerjang. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)
