PATI, Mantranews.id – Aktivis Pati Cahaya Basuki alias Yayak Gundul, menanggapi statement Bupati Sudewo yang menyebut namanya dalam rencana aksi demo kenaikan pajak tanggal 13 Agustus 2025 mendatang. Meskipun Yayak bukanlah aktor utama dibalik rencana tersebut, ia tetap menanggapi statement Bupati Sudewo dengan santai.
Ia mengaku tak masalah dituduh sebagai pihak yg berencana demo menolak kenaikan pajak. Karena memang dalam kepemimpinan bupati Pati sebelumnya, Yayak memang sudah terkenal sebagai tukang demo yang aktif dalam menyuarakan keluhan masyarakat.
“Beberapa teman memang mempertanyakan itu. Saya sendiri pada dasarnya tidak terganggu, pak Sudewo minta saya demo tidak terganggu. Karena apa, karena saya memang tukang demo di Pati. Terbukti saya pernah Demo di zamannya pak Haryanto dan pak PJ,” cetusnya, Jumat (18/7/2025).
Hanya saja dalam penyampaian bupati Sudewo sebagai orang nomor satu di Kabupaten Pati saat ditanyka soal rencana aksi di depan umum tersebut dirasa kurang etis.
Pasalnya, Yayak menilai ucapan Bupati “Saya Tak Akan Mundur Satu Langkah pun, silahkan demo jangan bawa masa 5 ribu, sekalian bawa masa 50 ribu masa saya tidak gentar” saat menjawab soal rencana demo sangatlah tidak etis karena nada tersebut terkesan menantang warga untuk demo.
“Harus nya Pemimpin itu mengayomi, melindungi, dan membuat nyaman masyarakat nya..bukan membuat suasana jadi gaduh,” imbuh Yayak. Pada dasarnya, Yayak menilai kenaikan pajak ini harus menjadi pertimbangan bupati karena mayoritas masyarakat Pati tidak setuju soal kenaikan pajak sebesar 250 persen.
“Itu saja menurut saya sebagai aktivis yang selaku menyuarakan suara rakyat. Kalau menyebut nama saya memang wajar,” tandasnya. (red)
