Uncategorized

Bak Seorang Raja yang Diarak, Sudewo Diteriaki “BOO” Oleh Warganya Sendiri

IMG 20250807 WA0017

PATI, Mantranews.id – Kabupaten Pati barusaja berulangtahun yang ke-702 tahun, dengan berbagai macam perayaan. Sayangnya, kirab budaya yang dijadikan sebagai puncak acara harus dinodai lantaran iring-iringan Bupati Sudewo disoraki “BOOOOO” oleh para penonton yang notabene adalah warganya sendiri, Kamis (7/8/2025).

bukan tanpa alasan, warga Kabupaten Pati masih geram dengan sikap Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Bahkan terbaru, aksi frontal Satpol PP dan Sekda Riyoso yang merampas ratusan dus air mineral membuat warga semakin geram dengan pemerintahan Sudewo.

Sorakan ini menjadi salah satu momen yang cukup menyita perhatian, yang ternyata merupakan ungkapan kekecewaan masyarakat atas kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perkampungan (PBB-P2) hingga 250 persen beberapa waktu lalu.

Fuad Syaiful Rohman, salah satu pengunjung kirab, menyampaikan bahwa sorakan itu adalah bentuk ketidakpuasan warga terkait kebijakan kenaikan PBB-P2 yang sangat signifikan.

“Masyarakat merasa kebijakan ini sangat membebani dan kurang memperhatikan kondisi ekonomi mereka,” ujarnya di depan awak media, Pada Kamis (7/08/2025).

Sementara itu, Husain, salah seorang koordinator donasi yang turut hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa sorakan warga juga menandakan rasa kecewa terhadap para pemimpin yang selama ini kebijakannya memberatkan masyarakat.

“Pemimpin harusnya merakyat dan mampu mensejahterakan masyarakat, bukan justru membuat kebijakan yang memberatkan rakyat,” tegasnya.

Dalam menghadapi respons warga ini, pemerintah daerah diharapkan segera melakukan evaluasi atas kebijakan kenaikan pajak tersebut agar lebih memperhatikan aspirasi dan kesejahteraan masyarakat.

Kendati demikian, pihaknya mengiatkan kejadian ini memberikan pelajaran penting bagi para pemimpin daerah bahwa kepekaan terhadap rakyat sangat dibutuhkan, terutama dalam mengambil kebijakan yang berdampak langsung pada ekonomi masyarakat.

Meskipun demikian, perayaan Hari Jadi Pati ke-702 tetap berlangsung dengan berbagai kegiatan budaya dan tradisi yang mengangkat kekayaan sejarah dan kearifan lokal, sebagai wujud kecintaan pada daerah dan semangat untuk membangun masa depan yang lebih baik. (red)

Exit mobile version