Uncategorized

Seruan Demo Jilid II di Pati Disebut Bukan Kepentingan Rakyat : Tunggangan Politik

IMG 20250820 WA0052 1

PATI, Mantranews.id – Gelombang aksi massa bertajuk Demo Pati kembali menuai sorotan. Sejumlah warga menilai aksi jilid I pada 13 Agustus lalu, maupun rencana jilid II pada 25 Agustus mendatang, tidak lagi murni memperjuangkan aspirasi rakyat, melainkan sudah mengarah pada kepentingan politik.

Salah seorang warga Pati yang enggan disebut namanya menegaskan bahwa tuntutan utama masyarakat sebelumnya adalah keberatan atas kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Kenaikan tersebut dianggap tidak wajar hingga akhirnya memicu keresahan.

Namun, ia mengingatkan bahwa tuntutan itu sejatinya sudah dipenuhi. Pemerintah Kabupaten Pati melalui Bupati Sudewo bahkan telah menegaskan pembatalan kenaikan PBB-P2 sebelum aksi jilid pertama digelar.

“Tujuan utama perjuangan rakyat menggugat adalah masyarakat keberatan pajak PBB-P2 naik 250% yang diyakini tidak wajar. Tapi itu sudah dikabulkan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti viralnya potongan video Bupati Sudewo yang menyebut nama Yayak Gundul. Video tersebut, kata dia, telah diedit oleh pihak tertentu hingga seolah-olah Bupati menantang warga untuk demo pada 13 Agustus lalu.

“Padahal dalam video lengkapnya, Bupati menyebut nama Yayak Gundul yang menginisiasi demo tolak kenaikan PBB-P2, bukan menantang warga secara umum. Jadi kalau masih ada masyarakat yang memaksakan aksi untuk melengserkan Bupati Sudewo, jelas itu agenda politik, bukan murni keinginan warga,” tegasnya.

Dengan demikian, aksi lanjutan yang tetap digulirkan pada 25 Agustus mendatang dipandang tidak lagi relevan dengan persoalan PBB-P2, melainkan telah ditunggangi kepentingan lain. (red)

Exit mobile version