
PATI, Mantranews.id – Aktivis Cahaya Basuki alias Yayak Gundul menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadirannya saat terjadi penyitaan ratusan dus air mineral sumbangan warga yang dilakukan oleh Satpol PP Pati, Selasa (5/8/2025). Permohonan maaf ini disampaikan oleh Yayak karena dirinyalah yg selama ini santer koar-koar menolak pajak, tetapi tidak hadir pada saat terjadi bentrok melawan Satpol PP dan Sekda Riyoso.
Pada saat terjadi keributan baik di Alun-alun Simpang Lima maupun di Kantor Satpol PP Pati, Yayak mengaku saat itu sedang ada urusan membantu masyarakat di Mapolsek Margorejo. Sehingga tidak bisa membantu teman-teman aktivis dalam memperjuangkan dan mempertahankan hak sebagai warga negara dalam menyampaikan aspirasi.
“Sebelumnya saya mohon maaf tidak bisa hadir di lokasi karena pengawalan warga Pati dilaporke kasus penganiayaan. Itulah alasan kenapa kok Yayak tidak kelihatan. Tapi itulah yang saya sampaikan berkali-kali, karena tersumbatnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat ya ini yang terjadi,” kata Yayak, Rabu (6/8/2025).
Atas tragedi kemarin, Yayak mengaku sangat menyayangkan sikap arogansi yang ditunjukkan oleh Plt Sekda Riyoso dan personil Satpol PP. Menurutnya, selaku pejabat seharusnya bisa bersikap lebih santun dalam menghadapi masyarakat yang menang sudah tersulut emosi dengan adanya kenaikan pajak sebesar 250 persen.
“Tentunya saya sangat menyayangkan, kenapa pak Riyoso selaku Pj Sekda tidak bisa halus. Terlalu arogan, seolah-olah kita ini musuh, masyarakat ini seakan jadi musuhnya. Padahal adanya pemeriksaan itu karena ada rakyat. Rakyat yang punya kedaulatan, harusnya pak Riyoso itu lemah lembut. Anggap teman-teman yang menggalang donasi itu anaknya sendiri. Tetapi karena sudah terjadi, mari intropeksi diri. Teman-teman juga harus lebih elegan tidak perlu anarkis,” imbuhnya.
Atas kejadian itu, Yayak yakin apa yang ia gembar-gemborkan selama ini baik di media sosial maupun aksi di lapangan adalah bukti nyata jika Pati membutuhkan para aktivis yang perduli terhadap kebijakan pemerintah yang semena-mena.
“Teman-teman semua ayo sama-sama kita belajar, mana yang boleh, mana yang tidak boleh. Jangan sampai kita diadu domba. Masalahnya itu satu, bagaimana pajak yang naik 250 persen itu bisa diturunkan lagi. Pemerintah tolong hentikan, anggapan bahwa rakyat ini musuh,” tandasnya. (red)