Pati, Mantranews.id – Pemberhentian ratusan tenaga honorer di RSUD Soewondo Pati menjadi sorotan utama Pansus Hak Angket DPRD Pati, selain isu kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen.
Anggota Pansus Muslihan, menyebut banyak kecurangan dalam proses pemberhentian karyawan RSUD Soewondo. Berdasarkan keterangan dari beberapa mantan karyawan, ia menemukan kejanggalan, seperti tidak adanya alasan jelas untuk pemberhentian.
“Apakah itu sudah sesuai atau ada kompensasi? Apakah pemberhentian ini melalui tes ada alasan yang jelas? Ternyata tidak,” ungkap Muslihan.
Upaya Terus Cari Fakta Konkret
Pansus akan terus menggali informasi mengenai kasus ini. Seluruh temuan akan disampaikan ke MA untuk proses pemakzulan bupati.
“Pengabdian mereka sudah lama, kami sudah mendengar ceritanya. Jadi, kami mencari fakta penting agar masyarakat bisa tahu,” imbuh politisi dari PPP ini.
Jeritan Hati Eks Karyawan RSUD Soewondo
Salah satu mantan karyawan yang diberhentikan, Ruha, mengungkapkan rasa kecewanya. Ia bersama 119 mantan karyawan lainnya berharap mendapatkan keadilan.
“Menurut kami, ini sangat tidak adil, apalagi setelah tes yang sangat tidak adil itu,” ujar Ruha. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)
