
PATI, Mantranews.id – Aktivis Pati Cahaya Basuki alias Yayak Gundul akhirnya muncul kembali ke publik setelah satu bulan menghilang sejak kemunduran dirinya sebelum aksi demo 13 Agustus.
Senin (8/9/2025), Yayak menjelaskan alasan dirinya menghilang dari Kabupaten Pati setelah dirinya bertemu dengan Bupati Sudewo dan banyak pihak menduga karena sudah ada unsur damai antar keduanya.
Yayak menegaskan, dalam pertemuan di restoran Warisan Nyonya tanggal 8 Agustus itu dibahas soal pembatalan kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen sesuai dengan keinginan masyarakat Pati yang diwakili oleh Yayak Gundul.
“Saya bertemu dengan pak Sudewo itu tidak ada unsur apa-apa. Yang penting tuntutan saya pajak batal naik, itu selesai. Kalau orang-orang beranggapan saya dapat inilah itulah monggo terserah, itukan penilaian mereka,” ujar Yayak.
Katanya hubungan dengan Husain dan Botok yang sebelumnya bersatu mengajak masyarakat demo. Yayak menilai keduanya sudah tidak sepaham lagi dengan dirinya. Sebab, tuntutan keduanya kemudian melenceng dari yang awalnya membatalkan kenaikan pajak kemudian ingin melengserkan bupati.
“Kenapa saya mundur demo, tuntutan saya sudah terpenuhi. Saya sudah berulangkali demo, bisa dilihat rekam jejak saya demo. Ketimbang Husain atau Botok, bisa dilihat track record saya kaitannya demo,” imbuhnya.
Terkait kemunculannya setelah menghilang ini, keluarga Yayak mengaku masih trauma. Karena kepergiannya dulu, sempat membuat istrinya menjadi syok dan tidak berani lagi pulang ke Kabupaten Pati.
“Saya sampai dipakai daster diedit semacam itu, sampai-sampai istri saya nangis tidak mau pulang ke Pati. Apa saya marah tidak, itu adalah sesiko saya sebagai seorang aktivis,” tandasnya. (red)