SITUBONDO, Mantranews.id – Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani atau Ponpes SAQJ di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, diliburkan selama seminggu pascainsiden ambruknya atap bangunan asrama putri yang mengakibatkan seorang santriwati meninggal.
Pengasuh Ponpes SAQJ Situbondo KH. Muhammad Hasan Nailul Ilmi mengatakan untuk sementara dalam sepekan ke depan aktivitas santrinya diliburkan khususnya santri putri karena sebagian besar santri masih trauma.
“Sementara kami liburkan mulai hari ini sampai seminggu ke depan khususnya santri putri, karena mereka masih trauma setelah kejadian atap asrama putri ambruk,” kata Kiai Hasan di Situbondo, Kamis (30/10).
Ponpes SAQJ Diliburkan Sementara
Selain karena santri putri syok atau trauma atas insiden ambruknya atap asrama putri di pesantren wilayah barat Situbondo itu, lanjutnya, alasan diliburkan seminggu agar proses perbaikan asrama putri berjalan lancar.
Insiden ambruknya salah satu atap bangunan asrama putri pesantren itu terjadi pada Rabu (29/10) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, saat semua santriwati tengah beristirahat, dan setelah hujan disertai angin, atap asrama putri itu ambruk menimpa para santriwati yang sedang tidur.
Dari 19 orang santriwati itu, satu korban meninggal, dua korban menjalani perawatan medis di RSUD Besuki, sedangkan belasan santriwati lainnya mengalami luka ringan.
Sampai saat ini Kepolisian Resor Situbondo masih menunggu hasil penyelidikan lanjutan untuk memastikan penyebab ambruknya atap bangunan asrama putri pondok pesantren tersebut.
Sementara Pemkab Situbondo telah mengalokasikan anggaran dari dana Biaya Tak Terduga atau BTT untuk membantu rehabilitasi atap bangunan asrama putri pesantren tersebut. Selain itu, pemerintah daerah setempat juga menanggung seluruh biaya perawatan medis selama dirawat di rumah sakit. (HMS – Mantranews.id)


