Berita

Ciptakan Suasana Kondusif, Kadiv Ormas GJL Minta Pejabat Pati Tak Adu Gengsi

Ormas GJL

PATI, Mantranews.id – Adu gengsi antar elit politik di Kabupaten Pati dinilai oleh Kepala Divisi Hukum Ormas GJL atau Gerakan Jalan Lurus Rusminto, menjadi pemicu utama dari perpecahan masyarakat Pati saat ini. Rusminto menilai saat ini terdapat dua elit politik yang saling adu gengsi antara eksekutif yang dipimpin Bupati Pati dengan elit legislatif DPRD yang dipimpin partai merah PDIP.

Sehingga, untuk meredam suasana yang sampai saat ini masih memanas, Rusminto berharap ada kesadaran dari para elit politik untuk tidak adu gengsi demi terwujudnya Pati kondusif.

Jika memang ada tindakan atau aksi kekerasan antar kedua belah pihak pendukung masingmasing elit politik, ia meminta kepada pihak kepolisan selaku Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bertindak tegas dalam memproses segala laporan yang masuk.

“Yang membebani rakyat harus kita tentang. Saya minta saat ini karena belum kondusif, marilah semua warga Pati, boleh kepala panas tapi hati tetap tenang. Bilamana ada hal yang melanggar laporkan saja ke APH biar ditangani jangan main hakim sendiri. Kita yang tidak punya kepentingan di politik, kita hanya sebagai pemilih jangan seolah-olah diadu antar kepentingan,” pinta Rusminto, Kamis (9/10/2025).

Ormas GJL Minta Elit Politik Turunkan Gengsi

Jika antar elit politik enggan menurunkan gengsi, dirinya khawatir Pati tidak akan kondusif karena terpecah belah antar kepentingan. Termasuk masyarakat diminta untuk tidak ikut campur dalam kepentingan politik apapun.

“Kalau terus seperti ini Pati selamanya tidak akan aman. Kita selaku Ormas selalu menghimbau kepada masyarakat agar jangan ikut campur hal-hal yang tidak baik,” tambahnya.

Ia juga berpesan kepada Bupati Sudewo sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Kabupaten Pati, yang bertanggungjawab atas tidak kondusifnya iklim di Kabupaten Pati saat ini.

Termasuk Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi, yang dinilai tidak tegas dalam menyikapi segala bentuk aksi masyarakat yang berujung pada kerusuhan antar sesama warga Pati.

“Saya mohon tolong Pati kondusif atau tidak itu tergantung pemimpinnya. Mohon Pak Bupati Pati agar menepukan dada, sabar, karena jadi pemimpin itu sangat sulit. Jangan justru mengerakkan massa yang sifatnya mendukung. Tapi, karena ada dua kepentingan, kan jadi benturan. Inilah yang kami pesankan kepada Pak Bupati dan Pak Kapolres. Kalau ada perbedaan dua kubu jangan ditemukan. Kalau kemarin banyak aparat ada orang dipukuli APH diam, ini yang menimbulkan persoalan baru,” tutupnya. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)