PATI, Mantranews.id – Direktur RSUD Soewondo Pati Rini Sulistyowati, dihadirkan dalam rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati, Rabu (1/10/2025) di ruang Badan Anggaran.
Dalam pertemuan ini pansus menemukan fakta bahwa pengangkatan Rini sebagai direktur pada bulan Maret 2025 lalu tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Disampaikan oleh Anggota Pansus Muhammadun, berdasarkan Hospital by Law pengangkatan direktur ini dianggap tidak sah karena tidak melalui prosedur. Sebab terpilihnya Rini sebagai direktur hanya melalui penunjukan yang dilakukan oleh Asosiasi Rumah Sakit Daerah atau Arsada.
Sehingga, Badan Kepegawaian Negara (BKN) kemudian bersurat sebanyak tiga kali ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati karena memang proses pengangkatan direktur tidak sesuai dengan undang-undang.
“Tidak ada proses seleksi didalam penentuan atau pelantikan direktur RSUD, tanpa ada proses. Walaupun sudah dikonfirmasi ke seseorang (Sekjen Arsada), dia kan tidak berwenang karena bukan pejabat Pemkab Pati hanya sebagai sekjen Arsada,” ungkap Madun.
Di sisi lain Rini Sulistyowati mengungkapkan jika terpilihnya dirinya sebagai direktur memang karena penunjukan oleh Sekjen Arsada yakni dr. Susi. Meskipun sebelumnya dirinya sempat mempertanyakan keabsahan penunjukan dirinya sebagai direktur, jawaban dari dr. Susi membuat dirinya yakin dan mantap untuk menjabat sebagai Pimpinan Tinggi RSUD Soewondo Pati.
“Saya ditawari rekan saya sekjen Arsada Dokter Susi, diminta tolong dibantu (membenahi RSUD Soewondo). Saya tanya, apakah sudah sesuai aturan dijawab Bu Susi sudah sesuai,” jawab Rini.
Selain itu, Rini mengaku tidak memiliki kedekatan dengan Bupati Pati Sudewo. Bahkan sebelum dirinya ditunjuk menjadi direktur, dirinya baru sekali bertemu dengan Sudewo dan tidak ada pembahasan akan menjadi direktur. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)
