Berita

Sidak ke Proyek Jembatan Pelemgede, Komisi C DPRD Pati Temukan Kontruksi Asal-asalan

Komisi C DPRD

Komisi C DPRD Kabupaten Pati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek perbaikan jembatan penghubung antara Desa Sokopuluhan–Mencon di Desa Pelemgede, Kecamatan Pucakwangi, Jumat sore (24/10/2025).

PATI, Mantranews.id – Komisi C DPRD Kabupaten Pati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek perbaikan jembatan penghubung antara Desa Sokopuluhan–Mencon di Desa Pelemgede, Kecamatan Pucakwangi, Jumat sore (24/10/2025). Dalam sidak tersebut, ditemukan dugaan pekerjaan konstruksi yang dinilai asal-asalan.

Anggota Komisi C, Suyono, mengatakan pihaknya menemukan pondasi talud pada jembatan yang tidak dilengkapi dengan besi dan cakar ayam. Kondisi tersebut dinilai menjadi penyebab utama longsornya talud akibat tergerus air sungai.

“Dari sisi perencanaan atau sistem pemborongnya saya tidak tahu. Kita lihat tinggi talud yang tiga meter, dasarnya itu harus dua meter dan harus cakar ayam jadi tidak mungkin jebol,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pondasi jembatan saat ini sangat membahayakan karena tiang penyangga tidak cukup kuat menahan arus air di bawahnya. Warga pun diminta berhati-hati saat melintas karena dikhawatirkan jembatan ambruk saat dilewati kendaraan.

“Jembatan kita lihat masih getar, di tepi tidak ada penahan getaran. Jadi memang harus pakai balok cor ketebalannya 40 cm ketinggiannya 1 meter,” imbuh Suyono.

Karena proyek masih dalam tahap pemeliharaan, Suyono meminta pihak pelaksana, CV Aji Karya Mukti, segera melakukan perbaikan agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.

Sementara itu, Bupati Pati Sudewo menginstruksikan dinas terkait agar segera menangani kerusakan jembatan tersebut, mengingat curah hujan di wilayah Pati saat ini cukup tinggi.

Sudewo memastikan Pemerintah Kabupaten Pati bergerak cepat melakukan perbaikan agar akses masyarakat segera pulih dan aktivitas warga tidak terganggu.

“Jembatan itu, kalau taludnya sudah sesuai dengan perencanaan, dan sesuai spek, hanya saja timbunan tanah belakang talud itu belum sempurna, kemudian diguyur hujan deras, tentu saja beban tanggul berat,” jelas Sudewo.

Ia menegaskan, jika proses pemadatan tanah dilakukan secara maksimal, intensitas hujan tinggi sekalipun tidak akan menimbulkan kerusakan pada tanggul.

“Sudah langsung diperbaiki hari ini, mulai dari pagi, dan dengan jumlah tenaga kerja yang banyak bisa selesai dengan waktu yang cepat,” tandasnya. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)

Exit mobile version