KAB. SEMARANG, Mantranews.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro, menetapkan status Siaga Bencana menyusul cuaca ekstrem yang masih terjadi, seperti hujan deras disertai angin kencang, Minggu (26/10).
Alex menjelaskan, BPBD telah meningkatkan patroli dan koordinasi di wilayah rawan bencana untuk mengantisipasi tanah longsor dan angin puting beliung.
“Beberapa bencana alam seperti tanah longsor dan puting beliung ini memang sudah terjadi di sejumlah titik akumulasi, artinya sudah diprediksi terjadi, sehingga peringatan sudah kami berikan kepada warga yang ada di beberapa wilayah tersebut untuk selalu berhati-hati dan waspada,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada korban luka maupun jiwa karena antisipasi dilakukan sejak awal.
“Kami sudah siapkan segalanya jauh-jauh hari di sejumlah titik rawan terjadi bencana itu, sehingga meminimalisir adanya korban luka hingga korban jiwa, sehingga di sejumlah bencana yang sudah terjadi ini tidak ada korban yang dilaporkan karena kami sudah siapkan seluruhnya,” tegasnya.
Persiapan BPBD meliputi mitigasi rutin, antisipasi, dan peringatan kepada masyarakat agar dapat menanggapi bencana dengan cepat. Alex menekankan pentingnya pengurangan risiko, karena waktu pasti terjadinya bencana sulit diprediksi.
“Dengan demikian pengurangan risiko yang kami kedepankan, karena kalau antisipasi kejadian bencana itu kan kami tidak bisa prediksi pasti terjadi kapan, sehingga ancaman sedikit pun kami juga tetap kami sampaikan ke warga,” paparnya.
Terkait musim hujan akhir 2025 hingga awal 2026, BPBD telah mempersiapkan SK penerapan waspada bencana. Status siaga darat hidro basah akan mulai berlaku 1 November 2025.
BPBD juga telah memetakan wilayah rawan bencana, termasuk Suruh dan Kaliwungu berpotensi puting beliung, Banyubiru dan Tuntang rawan banjir dari luapan Danau Rawa Pening, serta beberapa kecamatan di Ungaran rawan tanah longsor. (Mantranews.id)


