Berita

Solar Subsidi di Pati Makin Langka, Ternyata Ini Penyebabnya!

Solar subsidi

Kelangkaan solar subsidi dalam beberapa hari terakhir turut terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Pati

PATI, Mantranews.id – Kelangkaan solar subsidi dalam beberapa hari terakhir turut terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Pati. Kabid Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Indyah Tri Astuti, menjelaskan bahwa lonjakan kebutuhan masyarakat menjadi faktor utama menipisnya pasokan solar di daerah tersebut.

Ditemui pada Jumat (21/11/2025), Indyah mengungkapkan bahwa kebutuhan solar meningkat tajam karena aktivitas pertanian dan nelayan yang sedang berlangsung, di mana solar menjadi bahan baku utama untuk pengoperasian berbagai mesin.

Selain itu, kata dia, kendaraan dari dalam maupun luar daerah turut memperparah kondisi kelangkaan di SPBU Kabupaten Pati.

“Kalau ada SPBU yang kekurangan solar, maka peningkatan kebutuhan tinggi karena pertanian seperti musim olah lahan dan tanam. Mungkin juga penipisan pasokan solar tahun ini karena Pati jalur Pantura (Pantai Utara), kita tidak menutup kemungkinan kendaraan luar kota lewat Pantura Pati agak tinggi, kemungkinan itu yang bisa memicu,” ucapnya.

Berdasarkan data dari Pertamina, lanjut Indyah, persediaan solar subsidi di Pati pada akhir 2025 tinggal 20 persen dari kuota yang tersedia. Total kuota solar subsidi Kabupaten Pati tahun 2025 mencapai 155 ribu kiloliter. Saat ini, Disdagperin mulai mengusulkan penambahan kuota untuk tahun 2026 sebesar 5 persen.

“Memang pasokannya menipis karena kuota saat ini (2025) hampir (dipakai) 80 persen, kita sudah koordinasi dengan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV dan semua SPBU memang saat ini kuota solar di Pati sudah mencapai 80 persen, kini (kuota saat ini) kurang lebih 20 persen. Maka dari itu, BPH Migas untuk memenuhi kuota tahun ini, sebisa mungkin mengondisikan pasokan kita sampai akhir tahun untuk masyarakat di Pati,” ungkapnya.

Indyah menegaskan bahwa penggunaan solar di Kabupaten Pati sejauh ini sudah sesuai prosedur. Namun, tingginya penggunaan di penghujung tahun membuat kuota semakin menipis. Ia berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam memanfaatkan solar secara sesuai kebutuhan. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)

Exit mobile version