PATI, Mantranews.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, menyampaikan bahwa wilayah Pati belum memasuki puncak musim hujan. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2025 hingga awal 2026.
Martinus mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir yang kerap terjadi di sejumlah titik saat curah hujan tinggi.
Kawasan yang perlu mendapat perhatian khusus adalah wilayah Kecamatan Juwana, terutama desa-desa di sepanjang bantaran Sungai Silugonggo, serta daerah lain yang berada di sekitar aliran sungai besar.
“Yang kita waspadai itu desa-desa di Juwana yang dekat dengan Sungai Silugonggo. Untuk saat ini masih terpantau normal, tapi masyarakat harus waspada karena hujan deras itu di bulan Desember, Januari, sampai Februari. Kewaspadaan kita barangkali sewaktu-waktu banjir,” ungkapnya, Jumat (21/11/2025).
Selain banjir, Martinus menambahkan bahwa masyarakat juga perlu mengantisipasi angin kencang, rob di wilayah pesisir utara, serta potensi tanah longsor. Menurutnya, kewaspadaan masyarakat menjadi faktor penting untuk meminimalisir potensi korban jiwa dan kerugian material selama musim penghujan.
Sebagai langkah antisipatif, BPBD bersama stakeholder terkait telah melakukan sejumlah persiapan, mulai dari pembersihan aliran sungai hingga pengecekan kesiapan peralatan penanganan banjir, termasuk alat berat.
“Masyarakat bisa kerja bakti membersihkan aliran air agar air bisa mengalir. Ini mungkin langkah sederhana untuk mengantisipasi dan menghadapi musim hujan,” tandasnya. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)
