PATI, Mantranews.id – Setelah melakukan demo terkait kenaikan UMR Pati tahun 2026 di kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan di depan Kantor Bupati Pati, aksi tersebut akhirnya membuahkan hasil setelah puluhan serikat pekerja bertemu dengan Bupati Sudewo, Senin (22/12).
Dalam pertemuan di pendopo kabupaten, Bupati Sudewo bersama dengan sejumlah asosiasi pengusaha dan serikat pekerja setuju penetapan alfa di angka 0,76.
Sudewo mengatakan, formula ini adalah yang terbaik lantaran dari pihak pekerja menginginkan 0,9 dan dari pihak pengusaha menghendaki 0,6. Sehingga jika dinominalkan UMR Pati di tahun 2026 akan menjadi Rp 2.485.000 dari sebelumnya Rp Rp 2.332.350 di 2025.
“Aspirasi dari serikat pekerja, mereka menyampaikan supaya UMR naik dengan Alfa 0,9 , tapi para pengusaha mintanya 0,6. Kemudian kami jembatani kedua pihak, kami rundingan akhirnya ketemu kesepakatan 0,76 atau jika dirupiahkan menjadi Rp 2.485.000,” kata Sudewo.
Bupati menyebut ini adalah jalan terbaik, yang tidak memberatkan para pengusaha dan juga cukup untuk para buruh dan pekerja.
“Dengan ini saya kira bisa menambah kesejahteraan bagi para pekerja. Dan tetap menarik bagi para investor untuk investasi di Kabupaten Pati,” imbuhnya.
Sementara itu Tri Suprapto, mewakili para buruh mengucapkan terimakasih kepada bupati yang telah menjembatani aspirasi pekerja untuk mendapatkan upah yang layak.
Meskipun bukan kenaikan yang diinginkan, angka tersebut dinilai sudah cukup mengingat persaingan di pasar global yang kian ketat.
“Serikat pekerja berterimakasih kepada pak bupati yang telah memfasilitasi kita di hasil yang tengah-tengah. Awalnya Apindo hanya 0,6 dan dari serikat 0,9 diambil tengah-tengah 0,76. Ini kesepakatan yang baik untuk Pati. Nilai ini lumayan,” kata Tri.
Nantinya kesepakatan ini akan disampaikan ke Dewan Pengupah Provinsi Jawa Tengah, sebelum diumumkan pada Rabu 24 Desember 2025 mendatang. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)


