Berita

Proyek Talud di Kedungtuban Blora Diduga Molor, LSM Sapu Jagad Pertanyakan Profesionalisme Pelaksana

LSM Sapu Jagad

BLORA, Mantranews.id – Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM Sapu Jagad menyoroti lambannya pengerjaan proyek talud di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora. Proyek senilai hampir Rp 1 miliar ini didanai dari APBD Blora 2025, dengan volume talud beton 5 meter x 58 meter dan jangka waktu 103 hari kalender sejak 4 September hingga 15 Desember 2025. Pekerjaan dilakukan oleh CV. Dhiva Karya Sentosa.

Ketua LSM Sapu Jagad, Eko S Wahyudi, menilai pelaksana proyek kurang profesional. Menurutnya, hingga batas akhir kontrak, progres pekerjaan baru mencapai 40 persen. Hal ini dianggap menunjukkan pelaksanaan tanpa progres yang jelas.

“Dilihat dari papan proyek yang ada, batas akhir masa kontrak 15 Desember 2025, sekarang sudah tanggal 18, prosentasenya saja baru sekitar 40 persen. Jelas ini tidak profesional,” katanya, Kamis (18/12).

Eko menekankan, proyek penanggulangan longsor di bibir sungai itu seharusnya selesai tepat waktu karena musim hujan telah tiba.

“Sudah hampir 2 Minggu tidak hujan, kalau hujan terus sungai banjir apa bisa bekerja. Pelaksana tidak memperkirakan waktu,” tandasnya.

Ia juga menambahkan, meski belum menilai kualitas bangunan dan material, keterlambatan pengerjaan dapat mempengaruhi kualitas akibat pengerjaan tergesa-gesa.

“Kalau sudah dikejar waktu kan nggarapnya tergesa-gesa, nah dari sini kita bisa lihat nanti,” sambungnya.

Eko meminta Dinas PUPR untuk mengevaluasi kemampuan pihak pelaksana sebelum ikut lelang proyek di tahun berikutnya.

“Ini pasti administrasi juga gak beres lho. Kalau baru 40 persen apa bisa melakukan pencarian? Belum juga ada PHO, saya perkirakan pasti lewat tahun 2025. Monggo publik bisa menilai sendiri,” katanya.

Sementara itu, pihak pelaksana saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pribadinya belum memberikan respon terkait sorotan publik.

Pantauan di lapangan menunjukkan pengerjaan proyek talud baru pada tahap pemasangan rangkaian besi yang belum dicor. Masyarakat setempat berharap proyek segera diselesaikan agar tidak membahayakan pengendara dan menggerus badan jalan. (Redaksi – Mantranews.id)