PATI, Mantranews.id – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kabupaten Pati pada tahun 2025 jauh dari target. Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pati Rekso Suhartono, Senin (28/12/2025) mengungkap, pada tahun ini sejatinya pihaknya dibebani untuk mengejar PAD sebesar Rp 189 juta. Akan tetapi mendekat akhir tahun ini, realisasi masih jauh di angka Rp 122 juta.
“Sampai saat ini realisasi pendapatan baru Rp 122 juta dari target 189 juta. Kita belum memenuhi target,” ungkap Rekso.
Ia mengungkapkan, alasan rendahnya capaian PAD ini dikarenakan minimnya minat wisatawan untuk berkunjung ke Pati. Selain itu sejumlah sektor pariwisata dikelola oleh pihak swasta dan desa. Sementara itu, Pemkab hanya mengambil retribusi dari sektor pariwisata hanya di Objek Wisata Waduk Gunungrowo dan Goa Pancur.
“Di Syakh Jangkung Kayen sudah kita harus, karena hanya retribusi penitipan sendal,” imbuhnya.
Untuk mengejar PAD tahun 2026, pihaknya bakal melakukan sejumlah terobosan. Utamanya akses ke jalan Waduk Gunungrowo yang sebelumnya rusak parah, sesuai intruksi Bupati Sudewo bakal dilakukan perbaikan pada tahun depan.
Selain itu, pengembangan wisata di kawasan Gunungrowo juga bakal diperluas dengan memanfaatkan sejumlah lahan dengan panorama Gunung Muria yang diyakini akan menarik minat wisatawan.
“Tetapi kita tetap berupaya seperti perbaikan akses jalan yang sudah halus. Kemudian nanti kita ada aset diatas Gunungrowo, nanti akan kita konsep untuk objek wisata. Mudah-mudahan bisa menarik wisatawan. Memang turunya Jollong 1 itu karena adanya Jollong 2. Kalau itu kita tata ada caffe diatas mungkin bisa menarik pengunjung,” tandasnya. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)


