PATI, Mantranews.id – Program rumah subsidi bagi tiga juta penerima yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto pada 2025 dinilai sulit dijangkau masyarakat di Kabupaten Pati. Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Pati menyebut masalah utama terletak pada kondisi finansial calon penerima.
Kabid Perumahan Disperkim Pati, Ahmad Qosim, menyampaikan bahwa banyak warga tidak lolos pengajuan kredit karena riwayat pinjaman yang buruk, terutama akibat jeratan pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol). Kondisi tersebut membuat perbankan enggan memberikan persetujuan kredit perumahan.
“Kendalanya cuma satu gara-gara masyarakat kita banyak menyepelekan kredit tanpa agunan, karena banyak yang masuk pinjol,” ungkapnya, Selasa (2/12).
Qosim menjelaskan bahwa program rumah subsidi bertujuan mempermudah masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki hunian dengan harga terjangkau serta angsuran ringan.
“Sistemnya untuk kredit perumahan rakyat semua bisa dari kalangan yang bekerja dengan mudah hanya memilih rumah di mana yang subsidi, kemudahan daftar di perbankan. Harga rumah yang ditentukan adalah Rp 166 juta,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa program tersebut diharapkan mampu menekan angka rumah tidak layak huni serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program Tiga Juta Rumah adalah inisiatif pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun dan merenovasi 3 juta unit rumah selama masa jabatannya, yang terdiri dari 2 juta rumah di pedesaan dan pesisir serta 1 juta rumah di perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian yang layak dan membantu mengurangi kesenjangan akses perumahan. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)
