Berita Pemerintahan Peristiwa

Kekeringan, Ratusan Kepala Keluarga di Salatiga Krisis Air Bersih

IMG 20240804 123052

SALATIGA, Mantranews.id – Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga mengalami kekeringan. Dampaknya, ratusan kepala keluarga di  RT 03 dan RT 04, RW 05 Dusun Deres krisis air bersih. 

Untuk mendapatkan air bersih mereka terpaksa mencari ke sumber air di daerah lain. Warga juga mengajukan bantuan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga dan langsung ditindaklanjuti dengan dropping air bersih.

Kepala BPBD Kota Salatiga Roy Anjar menjelaskan, jumlah warga di RT 03 RW 05 Dusun Deres, Kelurahan Kumpulrejo yang terdampak kekeringan sebanyak 53 kepala keluarga. Sedangkan di RT 04 RW 05 Dusun Deres ada 69 kepala keluarga. 

“Untuk penanganan bencana alam kekeringan ini, kami menyiapkan 350.000 liter air bersih. Warga yang sudah kesulitan mendapatkan air bersih, segera saja ajukan permohonan bantuan ke kami,” katanya, Minggu (5/8). 

Dia menyatakan, BPBD sudah menetapkan status siaga bencana alam kekeringan. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, di Salatiga terdapat tiga kelurahan yang rawan kekeringan. Yakni Kelurahan Randuacir, Kumpulrejo dan Noborejo, Kecamatan Argomulyo. 

Diakuinya, tiga wilayah di Kecamatan Argomulyo itu memang menjadi titik yang sering kali mengalami kekeringan saat musim kemarau. Sehingga pihaknya juga sudah mengantisipasinya dengan selalu merespon cepat masyarakat yang membutuhkan dropping air bersih.

Menurutnya, BPBD sudah melakukan beberapa kali dropping air ke warga yang mengajukan bantuan. Permintaan droping air diperkirakan akan semakin meningkat, setelah lama Kota Salatiga tak diguyur hujan. “Jika ada masyarakat yang membutuhkan air bersih, bisa langsung menghubungi BPBD maupun Lurah setempat,” katanya.

Roy memprediksi, untuk tahun ini musim kemarau akan berlangsung cukup panjang. Hal itu berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan, intensitas hujan rendah.

“Menurut BMKG puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus ini sampai dengan bulan September,” ungkap Roy.

Untuk mengantisipasi itu, lanjut Roy, pihaknya mengimbau agar masyarakat mulai menghemat air. “Terutama pada titik-titik yang rawan kekeringan,” tegasnya. (Angga – Mantranews).