Berita Peristiwa

Pengeringan Kolam Penampungan Air PLTA Timo Tuntang Diwarnai Insiden Satu Warga Tenggelam

20240805 WA0019

KAB.SEMARANG, Mantranews.id – Sebuah insiden terjadi di kegiatan pengurasan Kolam Tandon Harian (KTH) Sub Unit PLTA Timo, yang ada di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dimana salah seorang warga yang ikut pengurasan dan berburu ikan tenggelam di kolam tersebut, Senin (5/8).

Korban diketahui merupakan warga Dusun Belo, Desa Rembes, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang yang saat kejadian, korban tengah ikut beramai-ramai bersama warga memburu ikan di kolam selama proses pengurasan.

Kepala Desa Tlompakan, Tuntang, Sunardi mengatakan jika korban tenggelam saat debit air masih tinggi.

“Dan ini harua jadi perhatian kita semuanya, karena air belum surut, warga ini sudah ada yang turun ke kolam dengan memakai ban sebagai pelampung. Itu nekat, karena mereka itu belum tahu keadaan kolam ini bagaimana,” ungkapnya, Senin (5/8) petang.

Untuk itu, kedepan di tahun berikutnya warga akan belum diperbolehkan masuk ke kolam sebelum air benar-benar surut.

“Jadi harus menunggu kalau debit air sudah satu meter, meskipun sulit mengatur karena banyaknya warga, tapi akan benar-benar diusahakan harus seperti itu, karena ketika pengurasan kolam ini warga betul-betul banyak sekali yang datang,” bebernya.

Diketahui jika air didalam kolam seluas 2 Hektare (Ha) tersebut digunakan untuk tenaga listrik, dan akan dikuras setiap tiga tahun sekali untuk pembersihan sedimentasi.

“Penyebab korban tenggelam diduga karena terpeleset waktu masuk ke dalam kolam. Tadi para anggota penyelamat langsung berupaya mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit menggunakan ambulans,” imbuh dia.

Korban tenggelam itu, saat di evakuasi sudah tidak sadarkan diri, dan hingga kini belum dapat kabar yang bisa dikonfirmasi soal keadaan korban tenggelam di KTH PLTA Timo itu.

“Kondisi kolam ini memang berbahaya, karena terdapat sejumlah korban dari peristiwa-peristiwa sebelumnya akibat sejumlah faktor, misalnya tenggelam dan di patil ikan yang ada dj kolam ini. Jadi sering ada korban setiap saat pengurasan. Namun akhir-akhir ini sudah tidak ada korban muncul,” sambung Sunardi.

Momentum pengurasan kolam KTH PLTA Timo Tuntang itu selalu dihadiri ribuan warga, bahkan Sunardi memperkirakan ada sekitar 4.000 orang yang datang ssat waktu pengurasan itu dilakukan.

“Dan didalam kolam ini ada sekirar 25 ribu ikan dengan berbagai jenis, sehingga jadi sasaran warga untuk mengambil ikan-ikan di kolam itu dengan menggunakan jaring,” terang dia.

Ikan-ikan tersebur sengaja dipelihara agar bisa dipanen warga saat momentum pengurasan kolam ini dilakukan.

“Meski ada pengurasan dan pembersihan kolam, ini tidak menganggu operasional turbin PLTA yang menjadi sumber energi listrik primer untuk pulau Jawa dan Bali tersebut, sebab masih ada aliran air penggerak turbin yang bersumber dari pintu air di sebelah kolam dan nanti tiga empat hari baru diisi dan penuh lagi,” tukasnya.(Hesty-Mantranews)