Berita Peristiwa

Puncak Kemarau, Bendung Dumpil Mengering

IMG 20240903 WA0062

GROBOGAN, Mantranews.id – Musim Kemarau 2024 Kabupaten Grobogan semakin meluas hingga puluhan desa dalam 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan. Keparahan itu, ditambah dengan kondisi Bendung Dumpil di Desa Kalangdosari, Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan sudah mengering.

Lebih lanjut, beberapa kubangan air yang tersisa dimanfaatkan warga untuk mencari ikan. Puluhan warga berdatangan ke bendung dumpil dengan peralatan mencari ikan, seperti jaring dan jala.

Tanah di dasar bendungan yang biasanya digenangi air, kini kering kerontang. Bahkan di beberapa titik sudah ditumbuhi rerumputan. Selain itu, tidak terlihat adanya aliran air dari hulu ke bendungan itu.

Dalam hal ini, Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Suwignyo mengatakan bahwa puncak kemarau di Kabupaten Grobogan tahun 2024 yakni terjadi pada bulan Agustus – September 2024. Kemarau tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan melalui BPBD setempat telah mengeluarkan status siaga darurat bencana kekeringan sejak 15 Juni 2024.

“Durasi musim kemarau diperkirakan 13-15 dasarian atau 4 sampai 5 bulan,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, pihaknya membeberkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Grobogan dampak kekeringan meluas menjadi 62 desa di 15 kecamatan.

“Sampai saat ini, kami sudah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 231 tangki. Yakni 148 tangki dari APBD dan 83 tangki dari Dana Siap Pakai BNPB,” ungkap Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan, Suwignyo.

Ditambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya krisis air, diharapkan warga waspada dan hemat air.”Kondisi kekeringan yang terjadi saat ini dapat mengakibatkan menurunnya pasokan air tanah yang menyebabkan banyaknya mata air alami kekeringan. Agar kebutuhan air tercukupi hingga musim hujan agar berhemat,” ujarnya. (cak/bas-Mantranews).