Berita Ekonomi

Kuota Bulanan Gas Melon di Kendal Dinaikkan 10 Persen

Kepala Disdagkop dan UKM Kendal, Toni Ari Wibowo. (Arvian Maulana | Mantranews.id)

KENDAL, Mantranews.id – Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Kabupaten Kendal mengajukan tambahan distribusi LPG 3 kilogram (kg) atau gas melon ke Pertamina.

Mengingat sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Penambahan kuota distribusi LPG 3 kg ini perlu diambil guna memenuhi permintaan tinggi dari sektor rumah tangga.

“Ini baru dihitung kira-kira kita akan minta tambahan berapa,” kata Kepala Disdagkop dan UKM Kendal, Toni Ari Wibowo, Minggu (23/2).

Diungkapkannya bahwa kuota gas melon untuk Kendal tahun ini memang menurun. Tapi beruntung pada bulan ini, kuota bulanan LPG 3 kg itu dinaikkan 10 persen dari kuota awal.

“Kalau dibandingkan tahun 2024 memang ada pengurangan di tahun 2025 ini. Tapi di bulan ini Pertamina menaikkan kuota bulanan 10 persen di bulan ini. Kalau angkanya saya belum bisa bilang,” terangnya.

Disinggung terkait harga jual LPG subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 18 ribu per tabung, Toni menilai hal ini terjadi lantaran masyarakat membeli LPG di pengecer.

“Jadi salah satunya solusinya adalah bagaimana pengecer itu bisa menjadi pangkalan. Kalau sudah jadi pangkalan pasti harganya sesuai HET,” imbuh Kepala Disdagkop dan UKM Kendal itu.

Saat ini, sambungnya, sudah ada sejumlah pengecer di Kabupaten Kendal yang mengajukan diri menjadi pangkalan ke Pertamina.

“Ini berproses. Mereka sudah mengajukan ke Pertamina lewat online atau pangkalan terdekat,” bebernya.

Toni menegaskan, pihaknya bersama Pertamina juga akan melaksanakan penertiban terkait pangkalan yang menjual gas melon dengan harga tidak sesuai HET.

“Kita bersama Forkopimda termasuk Pertamina akan melakukan operasi. Beberapa titik sudah dilakukan tindakan oleh Pertamina khususnya dalam jalur distribusinya. Kalau itu dari pangkalan dipastikan akan diberikan sanksi tegas,” tegasnya.

Sementara soal harga bahan pokok penting (bapokting) jelang Ramadhan, pihaknya menyatakan bahwa semuanya masih stabil dan aman.

“Bapokting kita berupaya melakukan stabilisasi harga untuk titik tertentu. Mulai telur, beras, minyak. Dan untuk saat ini harga masih normal,” pungkasnya. (Arvian Maulana | Mantranews.id)