REMBANG, Mantranews.id – Puluhan warga dari RT 1 RW 2, Dresi Kulon, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang siang tadi mendatangi Balai Desa setempat.
Mereka menyuarakan protes dan aspirasi terkait polusi yang ditimbulkan oleh pabrik garam yang beroperasi di dekat pemukiman mereka. Kedatangan warga ini merupakan respons terhadap dampak negatif yang dirasakan, terutama bagi anak-anak yang khawatir akan kesehatan pernapasan mereka.
Sudah dua bulan, warga merasakan dampak polusi yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Bahkan, beberapa rumah warga mengalami kerusakan akibat zat-zat berbahaya, dan tanaman yang mereka rawat pun layu dengan warna kekuningan. Hal ini menunjukkan dampak lingkungan yang mengkhawatirkan.
Salah satu warga Dresi Kulon, Gilang Aji, mengungkapkan keprihatinannya bahwa polusi ini sangat mengganggu, terutama bagi pernapasan anak-anak. Mereka berharap ada solusi yang tepat dari pihak pabrik agar lingkungan mereka bisa kembali asri.
“Ini tuntutan atau aspirasi warga. Karena terus terang sekitar satu bulan terakhir kami merasa terganggu dengan asap dari pabrik garam. Karena itu kami minta agar pabrik membuat cerobong asap,” ujarnya, Kamis (6/3).
Berkat audiensi yang digelar antara warga dan pemilik pabrik, Kepala Desa Dresi Kulon, Wihananto, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut berhasil menciptakan titik temu antara warga dan pemilik pabrik. Dirinya mengaku telah mendengarkan aspirasi warga dan berharap tidak ada pihak yang dirugikan.
“Saya pikir tuntutan warga sangat wajar. Oleh karena itu, Pak Bambang selaku pemilik, langsung merespon dan menjanjikan pembuatan cerobong. Bahkan sekarang dalam proses penyelesaian,” ungkap Winanto.
Sementara itu, Bambang, pemilik pabrik garam, juga menyatakan komitmennya untuk memenuhi aspirasi warga. Dirinya berjanji akan segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dan berkeinginan untuk berkontribusi positif bagi lingkungan. (vic/Mantranews.id)