PATI, Mantranews.id – Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Kastomo mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan sound horeg saat takbir keliling (tarling) di malam Idul Fitri. Dirinya tidak ingin masyarakat, khususnya anak muda menghiasi hari kemenangan dengan kegiatan di luar ajaran agama Islam.
“Memang kegiatan-kegiatan takbir itu tidak dirusuhi (dirusak, red) dengan aktivitas remaja masjid yang sekiranya keluar dari ajaran Islam seperti sound horeg,” ujarnya di Pati, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Sebagai wakil rakyat, dirinya sering mendapatkan keluhan dari masyarakat bahwa penggunaan sound horeg saat takbir keliling sangatlah mengganggu.
Selain suaranya sangat keras, mayoritas anak muda juga memainkan musik dangdut dengan sound horeg yang dinilai tidak sesuai ajaran Islam.
“Sound horeg itu luar biasa, masyarakat juga terganggu. Banyak rumah yang rusak, kemudian juga suaranya bukan takbir tapi musik dangdut,” ucapnya.
Tak hanya itu, kata dia, banyak anak muda yang membawa minuman keras (miras) saat takbir keliling. Menurutnya, hal semacam itu selain diharamkan juga dapat memicu kerusuhan.
“Itu sering terjadi, makanya ketika sudah keluar desa itu biasanya bertemu dengan yang lain, lha disitulah ada pertengkaran,” jelasnya.
Sebelumnya, Kapolresta Pati Kombes Pol. Andhika Bayu Adhittama melarang masyarakat menggunakan sound horeg dalam kegiatan takbir keliling. Larangan itu sudah disampaikan ke seluruh pemerintah desa (pemdes) di Kabupaten Pati.
“Semua sudah sepakat. Artinya dari pemerintahan, kepala desa mengimbau kepada masyarakatnya untuk tidak menggunakan sound horeg,” kata Kombes Pol. Andhika Bayu Adhittama di Pati, Kamis (6/3/2025) lalu.
Lebih lanjut, pihaknya akan menindak masyarakat yang menggunakan sound horeg saat melakukan takbir keliling.
“Kalau memang nanti mengganggu ketertiban masyarakat, kita akan melakukan tindakan keras,” tegasnya. (TYO – Mantranews.id)
