KAB. SEMARANG, Mantranews.id – Wilayah Kabupaten Semarang sempat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 2,8 pada Senin (19/5/2025), sekitar jam 10.23 WIB siang.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di titik koordinat 7.18 Lintang Selatan, 110.50 Bujur Timur atau 12 Kilometer Tenggara Kabupaten Semarang dengan kedalaman 6 kilometer.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Prakirawan BMKG A. Yani Semarang, Noor Jannah Indriyani bahwa titik gempa berada di Kecamatan Pringapus.
“Dan untuk gempa dengan epicenter di darat yang dapat bersumber dari aktivitas sesar lokal di titik tersebut,” katanya.
Saat disinggung soal terjadinya gempa apakah berkaitan dengan kondisi fenomena cuaca ekstrem, ia menjelaskan tidak ada kaitannya.
“Gempa ini disebabkan karena aktivitas sesar lokal dan hal ini secara data tidak ada kaitannya dengan fenomena cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kabupaten Semarang,” imbuhnya.
Menurut Noor Jannah, fenomena cuaca estrem di Kabupaten Semarang umumnya terjadi di wilayah-wilayah lain di Jawa Tengah.
“Meski memang di Jawa Tengah sudah ada daerah yang masuk musim kemarau namun umumnya masih periode pancaroba,” imbuh dia.
Selama beberapa hari ke depan, cuaca di Jawa Tengah juga masih berpotensi hujan deras disertai angin kencang.
Noor Jannah mengimbau kepada masyarakat untuk selalu tenang.
“Diperkirakan fenomena cuaca ekstrem ini akan terjadi 3-7 hari ke depan, dimana prakiraan kami masih cenderung basah,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro menegaskan bahwa gempa di pringapus tidak menyebabkan kerusakan maupun korban.
“Pantauan di lapangan semuanya aman,” tutur Alex.
Meski demikian, Alex tetap mengimbau kepada warga untuk selalu tenang dan waspada terhadap fenomena-fenomena alam yang akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Semarang.
“Termasuknya gempa, hujan deras, angin kencang, ini kami tetap imbau ke warga untuk selalu tenang dan waspada, dalam menghadapi cuaca dan fenomena alam seperti ini, atau bencana-bencana meteorologi seperti longsor, banjir, dan angin puting beliung ini juga harus diwaspadai,” pungkas Alex. (Hesty Imaniar | Mantranews.id)
