PATI, Mantranews.id – Jalur sepatu roda di kompleks Stadion Joyokusumo Pati dipastikan akan dibongkar menyusul rencana renovasi besar-besaran stadion oleh pemerintah pusat pada 2026. Jalur yang dibangun pada 2022 dengan anggaran hampir Rp500 juta dari APBD Kabupaten Pati itu sebelumnya dipersiapkan untuk ajang Porprov Jawa Tengah.
Rencana pembongkaran tersebut sebelumnya juga telah disampaikan Bupati Pati, Sudewo, bersamaan dengan rencana pembongkaran Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang berada di area yang sama.
Ketua Perserosi Pati, Harsiman, menyatakan kegelisahannya terkait rencana itu. Ia khawatir para atlet tidak memiliki trek latihan menjelang Kejurprov tahun depan.
”Memang saya sedikit gelisah. Dari pengurus provinsi hingga nasional sudah tahu dengan rencana ini, mereka support. Event sepatu roda (Kejurprov) besok juga bagian itu, berpesan kepada pemerintah ini jangan dihilangkan,” ujar Harisman, Jumat (14/11/2025).
Menurutnya, Pemkab Pati telah memberikan sinyal untuk memindahkan venue sepatu roda ke Alun-alun Kembangjoyo. Meski demikian, ia masih cemas karena venue baru itu akan dibiayai APBD dan belum tentu kualitasnya sama dengan fasilitas yang ada di Joyokusumo.
”Tapi kemarin saat kunjungan DPR RI, kita diganti venue-nya di Alun-Alun Kembangjoyo, intinya diganti, tapi penggantinya kan pasti dari APBD. Pembongkaran kan juga dari APBD, anggaran Rp150 miliar itu kan untuk renovasi stadion saja,” bebernya.
Ia menyebut jalur yang ada kemungkinan masih bisa digunakan hingga April 2026, sebelum pembongkaran dimulai. Namun setelah itu, pihaknya harus mencari lokasi baru untuk latihan.
”Kita latihan pengganti di mana, yang speed-nya kan kita perlu venue. Mungkin latihan bisa di Semarang, tapi kan dibatasi jadwalnya, apalagi banyak anak-anak yang sudah di kelas 6 dan 3 SMA dan 3 SMP. Dia mau lulusan juga perlu fokus kalau latihan di luar, kasihan,” ujarnya.
Harsiman berharap pemerintah daerah dan Perserosi dapat menemukan solusi bersama. Ia menegaskan sepenuhnya mendukung pembangunan, namun tidak ingin perkembangan para atlet dikorbankan. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)


