Berita

Angka Kekerasan Perempuan dan Anak di Pati Melonjak, Dinsos P3AKB: Tercatat 106 Kasus

Angka Kekerasan

PATI, Mantranews.id – Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pati mengalami peningkatan sepanjang 2025. Data Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) mencatat hingga awal Desember telah terjadi 106 kasus.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinsos P3AKB Kabupaten Pati, Hartini, menyebut angka tersebut naik dibandingkan 2024 yang mencatat 81 kasus.

Ia menjelaskan bahwa kasus kekerasan meliputi kekerasan seksual, fisik, ancaman psikis, tidak terpenuhinya hak asuh anak, serta Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Menurutnya, anak dan remaja menjadi kelompok yang paling rentan menjadi korban, termasuk di lingkungan pendidikan.

“Kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pati paling banyak adalah kekerasan seksual, fisik, hak asuh anak dan KDRT. Untuk kekerasan seksual dan fisik banyak terjadi oleh siswa SMP, SMA, dan banyak terjadi di pondok pesantren (ponpes) juga,” paparnya, Kamis (4/12/2025).

Kategori kasus merujuk pada sejumlah peraturan, di antaranya UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT, UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO, UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, serta UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

“Adapun tindakan seperti hubungan seksual paksa, grooming online, eksploitasi seksual melalui media sosial, KBGO. Sasarannya adalah anak SMP, SMA dan sebagian laki-laki meskipun jumlahnya sedikit. Sebanyak 106 kasus dari 106 laporan yang masuk ke UPTD PPA Dinsos P3AKB Pati,” imbuhnya.

Hartini menambahkan, kasus KDRT di Pati juga cukup banyak, mulai dari penelantaran istri, penelantaran anak, hingga penelantaran anak oleh pasangan suami istri sendiri.

Ia menyebut kekerasan ditemukan di berbagai lokasi, seperti rumah, sekolah, pondok pesantren, hotel, dan kamar kos. Menurutnya, kekerasan dapat terjadi di mana saja sehingga pengawasan lingkungan tetap menjadi hal penting. (Arif Febriyanto – Mantranews.id)