PATI, Mantranews.id – Bencana kekeringan di Kabupaten Pati semakin meluas. Salah satu wilayah terdampak, harus merasakan sulitnya mendapatkan air bersih hingga berbulan-bulan.
Desa Tambahagung, Kecamatan Tambakromo, menjadi wilayah yang mengalami kekeringan paling lama yakni sejak awal April 2024 hingga sekarang.
“Yang paling awal mengalami kekeringan itu Desa Tambahagung, Kecamatan Tambakromo,” ujarnya Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetyo pada Rabu (28/8).
Martinus menyebut, saat ini kekeringan meluas di 8 kecamatan. Adapun wilayah yang dimaksud diantaranya yakni Desa Tambahmulyo, Mantingan Tengah, Tondokerto, Dukuhmulyo dan Jatisari Kecamatan Jakenan.
Desa Mantingan, Mojoluhur, Ringgo, Boto, Sumberejo dan Arumanis Kecamatan Jaken. Desa Triguno, Tanjungsekar, Kletek, Karangwotan Kecamatan Pucakwangi.
Desa Kebowan, Tawangrejo, Sumbermulyo, Winong, Bumiharjo, Mintorahayu, Sarimulyo, Sarimulyo dan Kropak Kecamatan Winong. Desa Tambahagung, Maitan, Tambaharjo, Keben dan Sinomwidodo Kecamatan Tambakromo. Desa Pasuruan Kecamatan Kayen, Desa Cengkalsewu Kecamatan Sukolilo serta Desa Gabus dan Gebang Kecamatan Gabus.
“Enam Kecamatan ini tersebar di bagian pati Selatan yaitu kecamatan Tambakromo, Jakenan, Jaken, Sukolilo, Gabus, Winong, Pucakwangi,” paparnya.
Martinus mengaku, pihaknya telah mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan. Setiap hari, tim BPBD selalu mengerahkan truk tangki untuk menyalurkan air bersih.
“Kita sudah melakukan pendistribusian air bersih tiap harinya mencapai ratusan tangki,” jelasnya.
Ia berharap, masyarakat yang terdampak kekeringan untuk tetap tenang dan sabar sembari menunggu bantuan air bersih datang.
“Untuk bantuan air bersih Pemerintah Daerah terus mengupayakan agar bantuan ini tetap berjalan baik dari pemerintah maupun swasta,” tandasnya. (Tyo/Bas-Mantranews).
