KENDAL, Mantranews.id – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kendal, Alfebian Yulando memfasilitasi perwakilan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah kabupaten Kendal beserta Badan Eksekutif Mahasiswa Kendal, Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia dan Ikatan Mahasiswa Kendal melakukan mediasi dengan dinas terkait, Minggu 11 Agustus 2024 di salah satu kafe di Weleri.
Mediasi tersebut dilaksanakan menyusul adanya surat pemberitahuan terkait rencana aksi demonstrasidari Aliansi Mahasiswa Kendal yang akan dilakukan di depan Kantor Bupati Kendal pada Senin, 11 Agustus 2024.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kendal, Alfebian Yulando mengatakan, dalam rangka menjaga kondusivitas wilayah, pihaknya berupaya memfasilitasi pertemuan dari Aliansi Mahasiswa Kendal dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM agar bisa duduk bermediasi bersama menyelesaikan permasalahan yang dikeluhkan para mahasiswa tersebut.
Namun demikian dirinya sangat menyayangkan ketidakhadiran dari Kepala Disdagkop dan UKM Kendal, Toni Ari Wibowo untuk langsung memberikan penjelasan kepada perwakilan mahasiswa.
“Sangat disayangkan Kepala Disdagkop dan UKM Kendal tidak hadir. Karena memang sebagai pengambil kebijakan sangat ditunggu teman-teman aliansi,” ujar Febi sapaan akrabnya.
Febi menyatakan, masyarakat ataupun mahasiswa berhak mengemukakan pendapatnya di muka umun. Tetapi sesuai tugas dan fungsinya, Badan Kesbangbol juga mempunyai tanggung jawab dalam menjaga kondusivitas wilayah di Kabupaten Kendal terutama jelang Pilkada Seretak 2024 ini
“Badan Kesbangpol hadir untuk menjembatani hal-hal yang menjadi keinginan teman-teman mahasiswa seperti apa. Kami berharap kalau akan mengemukakan pendapat didepan umum atau demo itu harus mempunyai dasar yang kuat. Biar tidak dinilai ada muatan politik atau pesanan khusus karena saat ini adalah tahun politik jelang pilkada,” tandasnya.
Meski dari mediasi tersebut, Aliansi Mahasiswa Kendal tetap bersikukuh menggelar aksi demo, pihaknya tetap menghormati dan mempersilahkan para mahasiswa untuk mengemukakan pendapatnya. Namun ia berpesan agar para mahasiswa tetap melakukan aksi dengan damai dan tidak anarkis.
“Audiensi ini penting sekali karena mereka bisa mendengar langsung jawaban dinas terkait. Tetapi kalau mereka tetap akan demo itu hak mereka. Kami akan berkoordinasi dengan Polres untuk menjaga aksi tersebut agar tidak anarkis dan berjalan damai,” imbuh Febi.
Ketua Ikatan Umum Muhammadiyah Kabupaten Kendal, yang juga sebagai Koordinator lapangan dalam aksi Naufal Abdul Afif berterima kasih kepada Kepala Kesbangpol Kendal yang telah memfasilitasi dengan dinas terkait untuk mendapatkan solusi terbaik.
Dirinya menyebut, ada beberapa tuntutan dari Aliansi Mahasiswa Kendal, diantaranya terkait keberlangsungan Pasar Weleri, masih minimnya perhatian pemerintah terhadap Kesejahteraan dan gaji buruh, serta tambang ilegal.
“Yang ada didalam tuntutan kami tidak hanya satu dinas saja, kurang lebih ada tiga dinas yakni, Disdag, DLH dan Disnaker
Dan dari audiensi kami dengan Dinas Perdagangan mereka tidak bisa memberikan jawaban karena kepala dinasnya juga tidak datang,” katanya.
Ia berharap, dirinya bersama para mahasiswa bisa langsung bertemu dengan Bupati Kendal dan secara langsung menyamoaikan apspirasi mereka.
“Harapan dari kami Pak Bupati bisa menemui dan memfasilitasi untuk bertemu dengan dinas terkait. Karena mungkin kalau Bupati yang meminta mereka tidak bisa mengelak,” harap Naufal.
Ia menuturkan setidaknya ada sekitar 150 mahasiswa dari empat aliansi mahasiswa. Dan masing-masing akan mengenakan seragam almamater guna menghindari penyalahgunaan dari oknum-oknum tertentu yang ingin menunggangi aksi mereka. (Ian-Mantranews).