KAB.SEMARANG, Mantranews.id – Nama Ngesti Nugraha dan Nur Arifah semakin berkibar tinggi di bursa pemilihan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) pada Pilkada 2024 di wilayah Kabupaten Semarang, lantaran sudah mengantongi rekomendasi dari enam partai politik (parpol) di wilayah tersebut.
Hal itu diklarifikasi langsung oleh Ngesti Nugraha bahwa dirinya, yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Semarang, dan Nur Arifah yang juga masih disibukkan dengan tugasnya sebagai Kepala Desa (Kades) Rembes di Kecamatan Bringin telah mengantongi rekomendasi dari enam parpol di Kabupaten Semarang sejak kemarin, Minggu (18/8).
“Ya, Alhamdulillah kaitannya dengan Surat Keputusan (SK) atau rekomendasi ini ada beberapa parpol yang sudah merekomendasikan saya untuk berpasangan dengan Nur Arifah di Pilkada 2024 nanti,” katanya.
Adapun ke-enam parpol yang sudah merekomendasikan Ngesti Nugraha bisa maju di Pilkada 2024 sebagai cabup, dan Nur Arifah sebagai cawabup ialah dari PDIP, NasDem, PAN, Golkar, PKB, dan PKS.
“Rekomendasi itu dari PDIP dan untuk PDIP kami masih menunggu SK ini diserahkan ke kami dari DPD PDIP Jateng. Kemudian rekom itu ada dari NasDem, PAN, Golkar, lalu PKB ini rekomendasinya baru diambil oleh Nur Arifah di Jakarta, dan sore ini (Minggu, red) SK atau rekom ini akan datang Insya Allah dari PKS,” jelas Ngesti Nugraha.
Ngesti Nugraha yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang itu, juga masih menunggu rekomendasi dari Partai Demokrat dan Hanura.
“Kami juga masih menunggu rekomendasi dari Partai Demokrat dan Hanura,” imbuh dia.
Ditanya soal Partai Gerindra dan PPP yang memiliki pilihan sendiri untuk pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati yang lain di helatan Pilkada 2024 ini, diakui oleh Ngesti Nugraha bahwa keputusan itu harus dihormati.
“Mengenai Partai Gerindra dan PPP yang memilih untuk mengusung paslon lain, maka keputusan ini harus kita hormati bersama karena ini tentu merupakan wujud dari demokrasi yang ada di Kabupaten Semarang,” tegasnya.
Oleh karena itu, Ngesti Nugraha berharap dengan adanya perbedaan rekomendasi dari parpol-parpol yang ada di Kabupaten Semarang itu, maka ungkapnya, nanti masyarakatlah yang akan melihat masing-masing paslon yang ada di Pilkada 2024 ini di Kabupaten Semarang.
“Harapan kami nanti itu masyarakat yang akan melihat, akan menilai, dan juga yang akan menyalurkan aspirasi untuk memilih. Sehingga perbedaan parpol dalam mengusung paslon yang ada di Kabupaten Semarang ini, saya tegaskan ini wujud demokrasi yang harus kita hormati bersama,” terang Ngesti Nugraha.
Disinggung soal nama khusus mengenai koalisi yang akan terjadi antara PDIP dan parpol lain di Kabupaten Semarang, Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang itu menyampaikan belum ada nama khusus soal koalisi tersebut untuk saat ini.
“Soal nama koalisi, ini nanti ya, karena kami akan rumuskan terlebih dahulu antara saya dengan Nur Arifah akan berembug dulu, terkait nama koalisi ini termasuknya kami juga akan melakukan komunikasi dan koordinasi lintas partai yang mengusung kami,” bebernya.
Ngesti juga menambahkan, bahkan nanti sebelum masuki tahapan pendaftaran di KPU Kabupaten Semarang pada 27 Agustus 2024, maka lanjutnya, pihaknya akan membentuk terlebih dahulu tim pemenangan, deklarasi, dan menyusun kerja-kerja politik yang akan dilaksanakan oleh Ngesti Nugraha dan Nur Arifah untuk pemenangannya di Pilkada 2024 ini di Kabupaten Semarang.
“Kalau ditanya calon tunggal, kita belum tahu, karena kalau Partai Gerindra dan PPP mengusung paslon lain maka tidak ada calon tunggal. Apalagi, kemarin di Pileg 2024 Partai Gerindra ada empat kursi dan PPP ada enam kursi, maka totalnya 10 kursi, dan persyaratan minimal untuk mengusung paslon itu minimal 20 persen atau 10 kursi, jadi apapun keputusan Gerindra dan PPP harus dihormati bersama,” ungkapnya, kembali.
Terlepas dari hal itu, Ngesti Nugraha tetap akan menghormati demokrasi yang berjalan di Kabupaten Semarang, jika misalnya nanti Gerindra dan PPP mengusung paslon lain selain Ngesti Nugraha-Nur Arifah.
“Apapun kita hormati demokrasi yang ada, ya berharapnya tidak ada calon tunggal, tapi apapun nanti demokrasi harus berjalan di Kabupaten Semarang dan saya menghormatinya, yang penting pelaksanaan Pilkada 2024 ini bisa berjalan ayem, tentram, aman, kondusif, dan partisipasi pemilih bisa meningkat di Kabupaten Semarang,” pungkasnya. (Hes-Mantranews).