Berita Pemerintahan Politik

Polemik 300 Ribu Ton Beras Berkutu, Anggota DPR RI Firman Soebagyo: Masyarakat Harus Berani Melapor

Firman Soebagyo

JAKARTA, Mantranews.id – Komisi IV DPR mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap peredaran beras berkutu di pasaran dan segera melaporkan temuan tersebut kepada pihak berwenang.

Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo, menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap masalah ini, mengingat hampir 300 ribu ton beras berkutu masih tertahan di gudang Bulog.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk dapat melaporkan apabila melihat ataupun mendapatkan beras berkutu agar segera melaporkan hal itu kepada DPR, Satgas Pangan, maupun penegak hukum,” ujar Firman, Kamis (20/3/2025).

Firman, yang juga merupakan politikus senior Partai Golkar, mengingatkan pemangku kepentingan terkait agar tidak mendistribusikan beras tersebut kepada masyarakat. Ia juga menyoroti potensi pencampuran beras dengan zat kimia yang dilarang.

“Karena itu jika masyarakat menemukan dan mendapatkan beras seperti itu, tidak usah ragu lagi untuk melaporkan kepada penegak hukum maupun DPR,” tambahnya.

Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa ketentuan distribusi pangan harus memenuhi prinsip 4T, yakni tepat mutu, tepat sasaran, tepat harga, dan tepat waktu. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Pangan No. 18 Tahun 2012, yang mengatur bahwa bahan pokok yang dikonsumsi dan didistribusikan harus memenuhi standar kebersihan dan gizi yang layak.

“Nah, kalau posisi beras yang sudah dioplos dengan menggunakan bahan kimia itu berarti terjadi hal-hal yang patut diwaspadai. Ketika beras itu molesnya atau ngoplosnya dengan menggunakan bahan-bahan kimia, kan tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Namun, para pedagang maupun masyarakat bila memang menemukan beras yang mencurigakan, maka jangan dikonsumsi. Harus segera kembalikan dan laporkan kepada penegak hukum atau DPR,” tegasnya.

Firman juga meminta agar Komisi IV DPR tetap fokus mengawal persoalan ini agar tidak terabaikan, mengingat jumlah beras berkutu yang cukup besar dan dampaknya bagi masyarakat luas.

“Saya sudah sampaikan kepada kawan-kawan di Komisi IV agar tetap mengawal ini karena 300 ribu ton itu bukan barang sedikit dan masyarakat harus berani menyampaikan hal-hal yang ditemukan tidak baik di lapangan,” pungkasnya. (Sat/Mantranews.id)