SALATIGA, Mantranews.id – Pemerintah membuka opsi pemasangan kabel bawah tanah usai sejumlah warga Kota Salatiga mengeluhkan kabel listrik hingga WiFi yang semrawut dan mengganggu estetika wajah kota.
Salah seorang warga Salatiga, Jensen Restiyanto menilai bahwa banyaknya kabel yang tergantung di atas jalan sangat mengganggu kenyamanan. Selain mengganggu estetika, puluhan kabel bahkan sampai menutupi reklame toko.
“Saya sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ini ke pihak berwenang, bahkan telah bertemu dengan pengelola penyedia jasa internet di Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) pada Februari lalu. Namun sampai sekarang belum ada tindakan signifikan,” ujarnya, Kamis (13/3).
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga, Hartoko Budiono mengakui, kondisi ini memang sudah mengganggu dan berpotensi memperburuk wajah kota.
“Salatiga sudah dalam kondisi darurat kabel. Kalau memang ingin serius menangani masalah ini, kita harus membentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah, red.) khusus untuk mengelola jaringan kabel bawah tanah. Ini menyangkut lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dan jika tidak ada yang memimpin, maka masalah ini tidak akan terselesaikan,” tutur Hartoko.
Terkait dengan wacana solusi kabel bawah tanah, ia mengungkap bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga masih mempertimbangkan hal tersebut.
Namun konsep kabel bawah tanah dianggap sebagai solusi yang lebih efektif dalam mengurangi penumpukan kabel di udara, sekaligus meningkatkan estetika kota.
“Namun untuk merealisasikan ini dibutuhkan koordinasi antar berbagai pihak dan perencanaan matang, termasuk pembentukan BUMD untuk mengelola dan mengawasi implementasi regulasi yang ada,” ucapnya. (Angga Rosa | Mantranews.id)