SEMARANG, Mantranews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat provinsi serta kabupaten/kota di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Senin (17/3/2025). Rakor ini digelar dalam rangka persiapan menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pemerintah daerah (pemda) tidak dapat bekerja sendiri dalam mengelola arus mudik. Oleh karena itu, koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menjadi langkah penting.
“Tentu Pemprov dan Pemda tidak bisa berjalan sendiri. Makanya semua kita gandeng, termasuk memastikan sarana prasarana hingga kebutuhan pokok masyarakat tetap aman,” ujar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
Ia menyebut, arus pemudik yang masuk ke Jawa Tengah diperkirakan mencapai 17,9 juta orang dengan jumlah kendaraan sekitar 1,8 juta unit.
“Jawa Tengah akan dilimpahi pemudik, jadi kita harus siap,” tegasnya.
Untuk mendukung kelancaran mudik, kata dia, pemerintah juga telah menyiapkan program mudik gratis yang akan dimulai pada 26 Maret 2025. Sebanyak 262 bus akan diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
“Pada 27 Maret, ada tambahan 22 bus dari Bandung serta 16 gerbong kereta api yang terdiri dari delapan gerbong pada pagi hari dan delapan gerbong pada sore hari,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi juga menyinggung soal maraknya oknum organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang kerap memalak pengusaha dengan meminta Tunjangan Hari Raya (THR).
Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak diperbolehkan di wilayah Jawa Tengah.
“Siapapun di Jawa Tengah tidak boleh melakukan tindakan kepolisian. Seperti menutup, menyegel, menertibkan, apalagi meminta-minta,” tegasnya.
Maka dari itu, ia mengimbau kepada pelaku usaha apabila mengalami pemerasan untuk segera melapor ke pihak berwenang. Seperti Polda, Pangdam, atau langsung ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Kalau perlu, kami turun tangan untuk membasmi hal itu,” imbuhnya.
Disinggung soal kesiapan infrastruktur jalan, Luthfi mengatakan bahwa kondisi jalan provinsi sudah 99 persen baik, jalan nasional 100 persen, dan jalan kabupaten/kota 79,5 persen. Dia optimistis seminggu ke depan persoalan jalan bisa tuntas.
“Saya yakin seminggu lagi clear. Jadi, Jateng siap dong,” ucapnya. (RIZ – Mantranews.id)