KENDAL, Mantranews.id – Para pemilik stockpile di Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal siap ditutup jika tak segera melakukan perbaikan jalan yang rusak akibat aktivitas dump truk pembawa pasir. Dalam kesepakatan itu, mereka sepakat memperbaiki jalan sebelum Lebaran 2025.
Hal tersebut menjadi salah satu kesepakatan hasil musyawarah terkait perawatan jalan kabupaten untuk kepentingan umum, akibat aktivitas dump truk stockpile. Di mana empat desa, yakni Desa Bumiayu, Nawangsari, Sumberagung, dan Penyangkringan rusak parah akibat aktivitas dump truk.
“Kita sepakat memperbaiki, tetapi kemarin satu bulan yang lalu kita sudah pernah memperbaiki. Saya nanti akan koordinasikan dengan pimpinan kita terkait perbaikan ini. Kalau tidak ada jawaban ya sudah tutup saja (stockpile),” ujar salah satu perwakilan pengusaha stockpile PT ADB, Agus, saat musyawarah di Aula Kantor Kecamatan Weleri, Kendal, Jumat (14/3).
Musyawarah ini bertujuan menjembatani persoalan warga setempat soal aktivitas stockpile yang berdampak negatif dan merugikan lingkungan sekitar, termasuk infrastruktur jalan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kendal, Alfebian Yulando mengatakan, hasil musyawarah ini menyepakati bahwa para pengusaha stockpile siap bertanggung jawab dengan cara tambal sulam jalan yang rusak sepanjang dua kilometer dengan spek LPA (Lapis Pondasi Agregat) Kelas A.
“Kita nanti bersama-sama tambal sulam jalan tersebut. Apalagi menjelang lebaran jadi ada skala prioritas,” ujar Febi, sapaan akrabnya.
Sementara, Ketua Komisi C DPRD Kendal Sisca Meritania mengungkapkan, musyawarah ini diinisiasi lantaran warga sudah merasa kesal melihat kondisi jalan yang rusak parah akibat aktivitas dump truk pengangkut pasir milik usaha stockpile.
Pihaknya pun akan terus mengawasi kesepakatan kedua pihak. Jika perbaikan tidak dilaksanakan sebelum Lebaran, maka sesuai kesepakatan bahwa pengusaha akan menutup stockpile.
“Kami akan ikut mengawasi pelaksanaan pembangunan jalan tersebut. Targetnya sebelum lebaran harus sudah selesai. Jikalau tidak sesuai kesepakatan maka stockpile akan ditutup,” tegas Sisca.
Sementara, anggota Komisi D DPRD Kendal Rizky Aritonang meminta para pengusaha stockpile segera merealisasikan perbaikan jalan sesuai kesepakatan bersama.
Terlebih stockpile berada di lingkungan padat penduduk yang merupakan akses masyarakat beraktivitas baik sekolah, kerja, dan lainnya.
“Kalau jalannya kayak jalan kerbau dan sapi, berlumpur gitu sangat berisiko kecelakaan. Mudah-mudahan diskusi tadi dapat menemukan titik terang. Para pengusaha memikirkan masyarakat jangan hanya kepentingan pribadi,” pungkasnya. (Arvian Maulan | Mantranews.id)