Berita Politik

Tanggapi Mundurnya Airlangga Hartanto, Begini Kata Ketua Bappilu Jateng DIY

IMG 20240811 WA0043

SEMARANG, Mantranews.id – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta  Iqbal Wibisono menanggapi mengenai mundurnya Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Ia mengatakan hal itu merupakan sebuah dinamika politik dan tidak berdampak sama sekali di kalangan bawah.

“Saya kira itu menjadi hak pak Airlangga untuk menentukan sikap sebagai seorang negarawan, sebagai pimpinan partai ataupun Ketum,mundurnya pak Airlangga tidak menyalahi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) partai, jadi tidak ada larangan untuk seorang Ketum itu mundur,”ujar Iqbal Wibisono, Senin (12/8).

Iqbal juga menyebut mundurnya Airlangga adalah sebagai upaya agar kedepannya Partai berlogo pohon beringin itu semakin besar, menjaga soliditas partai dalam masa transisi perubahan kepemimpinan dengan tujuan partai Golkar bisa berpartisipasi dengan baik.

Ia menegaskan dengan adanya kejadian tersebut sama sekali tidak berpengaruh kepada rekomendasi Golkar untuk Pilkada Jawa Tengah yang belum turun sampai saat ini.

“Tidak berpengaruh karena nanti setelah diadakan rapat pleno terus akan menunjuk calon Pelaksa Tugas (Plt) dan Plt itu punya kewenangan yang sama bersama sekjen untuk menandatangani rekomendasi,”ungkapnya.

“Kalau di Jawa Tengah  DIY sendiri kan baru 11 yang keluar, masih ada kurang lebih 29 daerah kabupaten/kota yang masih menunggu lahirnya rekomendasi. calon gubernur Jateng sudah ada pak Luthfi tinggal menunggu pasangannya nanti siapa tentu saja akan di bicarakan oleh partai-partai koalisi ini,”lanjutnya.

Saat ditanya apakah permasalahan tersebut ada campur tangan dari pihak eksternal, Iqbal menegaskan bahwa Airlangga mundur dengan sukarela.

“Seperti yang di sampaikan pak Airlangga bahwa keluarnya beliau dengan dasar sukarela ataupun dengan jiwa besar tapi namanya partai itu kan pasti bahwa setelah mundurnya pak Airlangga, partai harus mengisi mekanisme sesuai dengan AD ART partai itu sendiri,”katanya.

Iqbal menyebut bahwa partai tidak boleh kosong kepemimpinan, maka dari dibawah ketum terdapat wakil-wakil ketum, sehingga nantinya mereka , kata dia, akan di bahas di rapat pleno dan di pilih salah satu untuk memimpin partai Golkar bersama sekjen.

Mengenai munculnya selebaran poto Gibran Rakabuming Raka sebagai sosok ketum Golkar usai Airlangga mundur, iqbal sendiri tidak mempermasalahkan.

“Saya kira biasa saja, sekali lagi nanti calon ketua umum akan di tempuh sesuai dengan AD ART partai. Siapa yang bisa masuk dan tidaknya kan partai yang akan memutuskan. Karena persyaratan untuk jadi ketum partai itu kan minimal mengabdi 5 tahun sebagai pengurus partai mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun kabupaten/kota,”imbuhnya.(Rizky-Mantranews).