Berita Edukasi Pemerintahan

Poltekkes Kemenkes Semarang Gandeng DP2KBP2PA Kabupaten Kendal Gandeng launching Desa Roasting

IMG 20240819 WA0013

KENDAL, Mantranews.id – Sebagai upaya membantu program pemerintah dalam menekan angka stunting, Poltekkes Kemenkes Semarang menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menyusun, mengolah, dan menyajikan menu makanan sebagai alternatif pencegahan stunting di Balai Desa Damarsari, Kecamatan Cepiring, Kamis 15 Agustus 2024.

Dalam kegiatan yang menggandeng Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal juga dilaunching Desa Roasting (ragam olahan ikan atasi stunting).

Ketua Tim Pengabdi dari Poltekkes Kemenkes Semarang Titik Sapartinah menjelaskan, para kader diberikan materi pelatihan mulai dari memilih bahan makanan, kemudian diolah dan disusun sesuai ketentuan Kemenkes yakni “Isi Piriingku” dengan menyesuaikan kebutuhan dan usia masing-masing kelompok umur.

“Harapannya kader yang sudah dilatih ini bisa menularkan kepada masyarakat. Kemudian masyarakat Desa Damarsari ini secara mandiri dan berdaya mengolah dan mencukupi kebutuhan menu ibu hamil, ibu menyusui dan baduta yang beresiko terkena stunting,” harapnya.

Titik berharap, melalui kegiatan ini dapat menjadi upaya dalam mencegah dan menekan angka stunting kabupaten Kendal khususnya di Desa Damarsari.

Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga (KSPK) pada DP2KBP2PA Kendal, Sudarni mengapresiasi kegiatan pelatihan dalam menyusun, mengolah, dan menyajikan menu makanan untuk mengatasi stunting.

“Dengan adanya kolaborasi dengan teman-teman kesehatan, Poltekkes, puskesmas, kepala desa ini menjadi satu kesatuan yang bisa menjadi upaya dalam menekan angka stunting di Kabupaten Kendal,” ujar Sudarni.

Menurutnya, pelatihan pengolahan makanan tambahan ini sangat berperan penting dalam penurunan stunting. Dengan pemberian makanan tambahan ini akan memenuhi kebutuhan gizi dan protein bagi baduta yang terindikasi stunting.

“Tapi ibu sasaran juga harus aktif dengan pemberian makanan tambahan. Desa itu hanya memberikan contoh dan pemberian makanan PMT ini bisa dilanjutkan di keluarga. Sehingga angka stunting ini bisa ditekan dan diturunkan,” tandasnya.

Kades Damarsari, Nurhadi menjelaskan, ada beberapa baduta yang terindikasi stunting di desa Damarsari. Sehingga dengan kegiatan pelatihan pengolahan makan dan launching Desa Roasting ini bisa bermanfaat dan diteruskan para ibu baduta sehingga angka stunting di Damarsari bisa dicegah dan diturunkan.

“Karena kita menjadi percontohan ya harapannya bisa menyebar di desa lainnya. Kami juga berpesan kepada warga, bahwa stunting itu bisa turun apabila kita memperhatikan menu makanan, kesehatan, kebersihan dan kasih sayang terhadap anak,” pungkas Kades. (Mantranews)