PATI, Mantranews.id – Kemunculan video syur yang melibatkan salah satu pejabat tinggi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati yakni Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riyoso belakangan membuat heboh masyarakat. Viralnya video tersebut mendapat tanggapan dari salah seorang aktivis ternama asal Kabupaten Pati, Cahaya Basuki alias Yayak Gundul.
Yayak mengaku sangat menyayangkan video yang sudah beredar luas melalui pesan singkat WhatsApp tersebut. Dirinya pun mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini adalah Tim Cyber Polresta Pati untuk segera bertindak menangkap perekam dan penyebar video.
“Pejabat itu ibarat ikan di dalam akuarium, semua orang pasti melihat. Karena jabatan itu amanah dari rakyat, kalau tidak mau disorot ya jangan jadi pejabat. Itu mestinya yang berangkat menuntut cyber untuk mendeteksi. Ini sudah suatu kejahatan dan sudah direncanakan, pasti ada sebab-akibat. Tergantung APH berani tidak, bisa tidak,” kata Yayak di Pati, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025).
Karena tidak hanya sekali ini saja video serupa menimpa pejabat tinggi di Pati, Yayak khawatir kasus serupa bakal menimpa pejabat lain jika APH tidak segera menangkap dan mengadili pelaku. Dirinya percaya, ini adalah ulah oknum yang memang sengaja mencari korban seorang pejabat.
“Saya menyayangkan, kejahatan ini kok bisa ada di Pati karena ini bukan pertama kalinya. Ini sudah sindikat dan uang dikorbankan. Kalau saya dilibatkan, saya desak APH untuk bisa menyelidiki kasus ini. Ini adalah kejahatan medsos,” tegasnya.
Meskipun sebelumnya antara dirinya dengan Kepala DPMPTSP Pati Riyoso sempat terjadi adu mulut. Yayak menilai itu hanya hubungan antara seorang aktivis dengan pejabat.
Beda halnya dengan kasus ini yang menimpa personal diri seorang Riyoso, Yayak mengaku siap apabila diminta tolong untuk mencari tahu siapa dalang di balik ini semua. Saat ini secara individual, antara Yayak dan Riyoso tidak ada masalah sama sekali sehingga dirinya sangat terbuka untuk bekerja sama dalam hal ini.
“Ini tidak ada hubungannya, saya aktivis hanya sosial kontrol. Kemarin itu yang saya demo adalah jabatan selaku kepala DPMPTSP bukan Pak Riyoso secara pribadi. Sementara kasus ini masalah pribadinya Pak Riyoso, bukan sebagai pejabat,” imbuhnya. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)