SEMARANG, Mantranews.id – Sekitar lebih dari 40 ribu warga Kota Semarang telah menikmati program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Dinas Kesehatan pun menambah kuota CKG menjadi 50 orang per fasilitas kesehatan (faskes) per harinya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam menilai masyarakat sangat antusias untuk mengikuti program ini.
“Terdapat sekitar 40 ribuan orang yang telah cek. Jadi kemungkinan terdapat sekitar 1.400 sampai 1.500 orang yang melakukan CKG dalam sehari yang dilakukan di 39 puskesmas dan satu rumah sakit,” jelasnya, Senin (14/4).
Pada awal launching program ini, per faskes diberi kuota melayani 30 pasien per hari. Namun kini kuota itu ditambah jadi 50 pasien per hari.
“Usai lebaran ini kami menyampaikan kepada teman-teman di faskes untuk dapat meningkatkan kuotanya menjadi 50 orang per hari. Walaupun mungkin nanti dapat menjadikan antrean menjadi banyak, tapi tetap diprioritaskan bagi yang akan periksa,” jelas dia.
Dirinya pun mengimbau masyarakat untuk bisa memanfaatkan program ini di Puskesmas wilayah mereka masing-masing.
“Masyarakat silakan datang. Nah nanti ceknya tidak hanya cek darah namun wawancara, seperti kondisi mental, kemudian lingkungan rumah. Ini dijawab dengan baik, karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil dari pengecekan kesehatan kita,” ungkap Hakam.
Disinggung soal penyakit apa yang kerap dijumpai, Hakam membeberkan bahwa hipertensi menjadi keluhan tertinggi masyarakat Kota Semarang.
“Yang paling tinggi itu hipertensi, kemudian obesitas atau overweight, kemudian diabetes,” tuturnya.
Tri Handayani, warga Kota Semarang yang telah memanfaatkan program ini mengaku senang bisa cek kesehatan dengan gratis.
“Karena saya menjadi Kader Posyandu, jadi wajib mengikuti cek kesehatan gratis. Tapi progamnya juga bagus bagi masyarakat,” tutur dia. (Syahril Muadz | Mantranews.id)