PATI, Mantranews.id – Rumah Sakit Keluarga Sehat KSH Pati memberikan klarifikasi atas dugaan malpraktik yang menimpa salah satu pasien balita sampai meninggal dunia.
Duty Manajer Rumah Sakit Keluarga Sehat KSH Pati, Ahmad Roykhan membantah adanya dugaan malapraktik yang disangkakan oleh keluarga korban.
Ia menjelaskan bahwa korban dirujuk ke RS KSH sudah dalam kondisi kritis dan harus segera ditangani. Hanya saja dikarenakan kondisi yang semakin parah, pihak rumah sakit kewalahan sampai akhirnya korban RA meninggal dunia setelah tiga hari dirawat.
“Terkait penanganan RS Keluarga Sehat terhadap pasien RA ini sudah sesuai prosedur dan indikasi medis yang ada, pasien datang ke IGD memang sudah dengan kondisi yang buruk. Tapi memang karena ada kondisi syok sepsis yaitu kondisi infeksi yg sudah masuk ke dalam peredaran darah sehingga nyawa adik ini tidak tertolong setelah tiga hari perawatan,” kata Roykhan di Pati, Jawa Tengah, Sabtu (12/4/2025).
Terkait biaya, Roykhan menyebut dari awal pihak keluarga tidak mempermasalahkan. Apalagi korban memang tidak memiliki BPJS Kesehatan sehingga harus ditangani mandiri.
“Dari awal pasien masuk kami tidak pernah meminta uang jaminan apapun dalam memberikan pelayanan kepada pasien ini,” tegasnya.
Atas masalah ini, pihak rumah sakit berharap ada penyelesaian yang baik. Termasuk tidak memperpanjang sampai ke kepolisian dan diviralkan melalui berbagai platform media sosial.
“Harapannya tentu bisa diselesaikan secara kekeluargaan, bila ada kesulitan dalam pembiayaan maka bisa didiskusikan dengan baik. Karena sejak dirawat sampai pulang, tidak ada keluarga yang mengutarakan kesulitan ekonomi dan minta keringanan biaya,” jelasnya. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)