PATI, Mantranews.id – Masyarakat di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah hingga kini masih melestarikan tradisi Lomban Kupatan. Tradisi ini sudah ada sejak 1958 silam dan dilaksanakan sepekan usai Lebaran Idul Fitri.
Pantauan pada Selasa (8/4/2025), warga Kecamatan Tayu kembali menggelar tradisi Lomban Kupatan dengan mengarak kepala kerbau beserta keempat kaki dari Balai Desa Sambirejo menunju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk dilarung.
Rombong karnaval yang mengiringi kepala kerbau menambah daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi salah satu desa wisata di Kabupaten Pati ini. Tak hanya karnaval, tradisi ini juga diramaikan dengan berbagai pedagang.
Ketua Panitia Lomban Kupatan Tayu, Agus Mulyono mengatakan bahwa tradisi tahunan ini diprakarsai oleh Wedono Kawedanan Tayu sejak puluhan tahun lalu dan terus dipertahankan oleh masyarakat Tayu hingga saat ini.
“Larung ini event tahunan yang dilaksanakan sejak 1958 yang dulu, disertai lomban dengan melarungkan ke sungai,” ucap Mulyono saat ditemui selepas acara.
Dalam tradisi Lomban Kupatan ini, kata dia, dilakukan acara Larung Kepala Kerbau di tepi Laut Jawa dan kepala kambing di muara sungai desa. Acara larung tersebut bertujuan sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahkan hasil laut selama setahun.
“Untuk kerbau itu sebagai sesaji dalam ritual dilarung ke lautan, karena ini kepercayaan yang dilakukan sejak dulu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati Rekso Suhartono menambahkan, acara yang dilakukan warga Tayu ini merupakan upaya untuk melestarikan tradisi yang sudah ada sejak dulu.
Selain melestarikan tradisi, acara Lomban Kupatan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga lokal.
“Dari itu juga ada multiplier effect ekonomi yang ada di sekitar. Ada pedagang, kemudian jiwa sosial warga itu menyiapkan makanan bagi pengunjung,” tuturnya. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)