SEMARANG, Mantranews.id – Kerukunan antar-umat beragama menjadi pilar utama dalam membangun masa depan Kota Semarang.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti saat kegiatan silaturahmi Wali Kota dengan tokoh agama, masyarakat, dan ormas di Gedung Moch. Ichsan, Selasa (15/4/2025).
“Hal ini yang saya pahami secara prinsip dan sederhana adalah bahwa kerukunan beragama menjadi titik tolak Kota Semarang kalau mau maju dalam perdagangan dan jasa,” tegasnya.
Kerukunan ini sangat dibutuhkan sehingga masyarakat bisa saling menghormati dalam keberagaman.
Pihaknya pun mengapresiasi peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang yang telah mengharumkan nama Kota Atlas di mata nasional.
“Banyak sekali yang sudah dilakukan oleh FKUB di Kota Semarang. Dan yang membanggakan adalah bahwa dilihat oleh pihak di luar Pemkot itu sebagai sebuah prestasi,” ujarnya.
Dirinya pun berharap Kota Semarang bisa terus meningkatkan indeks sebagai kota toleran di Indonesia.
“Namun bagi saya, yang lebih penting dari pada peringkatnya naik adalah bahwa kita menjadi benar-benar kota toleransi yang diakui dari dalam,” tutur Wali Kota Semarang Agustina.
Selain itu pihaknya juga mendorong penguatan budaya toleransi melalui kegiatan-kegiatan lintas iman dapat dimasukkan pada rencana pembangunan daerah.
“Tetapi mungkin nanti di dalam proses pembahasan RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah), teman-teman dari FKUB saya mohon untuk membuat usulan khusus yang berkaitan dengan pengembangan budaya misalnya kayak pameran kitab suci, atau gelar seni bersama antara seluruh agama,” imbuh dia.
Dirinya juga berterima kasih pada para tokoh agama dan masyarakat yang telah menjadi penggerak kerukunan.
Sementara Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang Agus Joko Triyono menyatakan, bahwa kegiatan silaturahmi ini merupakan bagian dari penguatan sinergi antar elemen masyarakat di Kota Semarang.
“Acara tersebut merupakan langkah penting sebagai sarana sinkronisasi dan koordinasi kaitannya tugas kita mendukung Kota Semarang sebagai kota inklusi,” tegasnya. (Syahril Muadz | Mantranews.id)