DEMAK, Mantranews.id – Sejak dua bulan lalu, para siswa dari empat kelas SDN 1 Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, harus belajar di kolong gedung sekolah baru mereka.
Sebagai informasi, sekolah ini terdampak pembangunan tol laut Semarang-Demak, sehingga pemerintah membangunkan gedung sekolah baru.
Namun lantaran proses administrasi yang belum selesai, kontraktor gedung menahan kunci seluruh gedung kelas yang baru.
Hal tersebut menyebabkan siswa dari empat kelas, yakni kelas II, III, IV, dan IV belajar di kolong gedung kelas yang baru. Sedangkan siswa kelas I dan VI belajar di ruangan kurang layak.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) pun dilakukan seadanya dengan beralaskan tikar dan tanpa meja kursi. Kegiatan ini berlangsung sejak Februari 2025.
Salah seorang siswa SDN 1 Bedono, Aliya mengaku tidak nyaman dengan belajar di kolong gedung.
“(Sudah) dua bulan (belajar di kolong gedung). Enggak nyaman. Soalnya nggak ada mejanya. Sakit,” tutur dia.
Dirinya juga mengaku kedinginan ketika hujan turun. “Dingin,” ungkapnya, singkat.
Siswa lain, Putri, berharap agar bisa kembali belajar di ruang kelas yang nyaman. “(Ingin kembali ke kelas?) iya, ingin kembali ke kelas,” ujarnya ketika ditanya Lingkar.
Sementara, menurut Komite SDN 1 Bedono, Darso, bahwa kondisi ini disebabkan belum tuntasnya proses administrasi pembangunan gedung sekolah.
“Kunci (kelas) belum diserahkan (dari kontraktor). Ya terpaksa belajar lesehan gini,” beber dia.
Darso mengaku prihatin dan berharap agar proses administrasi yang berkaitan dengan pembangunan gedung sekolah baru dapat segera diselesaikan. Sehingga para siswa dan guru bisa melaksanakan KBM di tempat yang layak.
“Kami mohon dari dinas atau dari pemborong atau dari kontraktor jalan tol ya, mungkin bisa koordinasi. (Gedung sekolah) harus segera bisa ditempati untuk anak-anak ini,” harap dia.
Dia menegaskan agar permasalahan tersebut tidak mengorbankan para siswa. “Masa belajar begini. Kan ya kayaknya kok enggak layak gitu,” tukasnya.
Sebagai informasi, selama pembangunan gedung sekolah, para siswa meminjam ruang kelas madrasah setempat untuk KBM. Setelah bangunan sekolah jadi, mereka pun telah berpamitan untuk meninggalkan madrasah dan menempati gedung sekolah baru. (M. Burhan A | Mantranews.id)