Berita Bisnis Headline PERTANIAN

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Bupati Pati Gulirkan Program “Satu Hektare 10 Ton”

Petani

PATI, Mantranews.id – Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, Bupati Pati Sudewo menargetkan produksi beras sebesar 10 ton per hektare.

Langkah ini diperkuat melalui konsolidasi bersama Camat, Kepala Desa (Kades), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petani yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025).

Bupati Pati Sudewo mengatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menyejahterakan petani.

Ia menyebut, produksi beras di Kabupaten Pati telah mencapai 350 ribu ton per tahun. Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat setempat hanya sekitar 150 ribu ton per tahun. Artinya, Kabupaten Pati memiliki surplus produksi beras yang cukup signifikan.

Namun berdasarkan evaluasi, kata dia, rata-rata hasil panen gabah kering per hektare masih berada di angka 6,3 ton. Jika produksi dapat ditingkatkan menjadi minimal 10 ton per hektare, maka kesejahteraan petani diperkirakan akan meningkat secara signifikan.

“Pertama, kita membangun satu kepemahaman yang sama, membangun satu kesepakatan antara kami, kepala desa, perangkat desa, para warga petani, PPL, bahwa kami sanggup untuk bisa mewujudkan satu hektare minimal 10 ton. Kesepakatan itu Alhamdulillah bisa disepakati oleh semuanya dan langkah berikutnya adalah menyosialisasikan metode atau cara untuk mencapai minimal 10 ton itu,” ujar Bupati Pati Sudewo.

Ia mencontohkan di Desa Karangwage, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati yang setiap tahun sejak 2019 bisa 10 ton lebih dalam sekali panen per hektarenya.

“Jadi ini adalah percontohan agar bisa dicontoh desa-desa lain. Metode pertanian itulah sebagai modal dasar oleh semua petani. Benihnya apa, pupuknya apa, dan caranya bagaimana harus dikuasi dulu,” jelasnya.

Untuk mewujudkan mimpinya ini, Sudewo meminta peran serta dari camat, kepala desa, dan kelompok tani untuk bisa secara masif memberikan arahan serta metode pertanian terbaru kepada para petani.

“Camat selalu aktif berkonsolidasi dengan kepala desa. Kepala desa juga aktif bersosialisasi dengan kelompok tani. Saya minta kepala desa dan camat untuk mengambil langkah nyata mewujudkan 10 ton gabah per hektare,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Nikentri Meiningrum menyampaikan sejumlah metode untuk bisa mencapai target 10 ton per hektare. Seperti pengolahan lahan yang optimal, penggunaan pupuk padat dan cair, benih unggul berlabel, pemupukan berimbang, pengendalian hama secara terpadu, pengamatan rutin terhadap organisme pengganggu tanaman, serta penerapan demplot.

Namun, ia juga menyebut ada sejumlah tantangan. Seperti banjir, kekeringan, pandemi tikus, dan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). (MUT/RIF – Mantranews.id)