Berita Ekonomi Infrastruktur Pemerintahan

Jalan Ngawen-Todanan di Blora Dapat Alokasi Perbaikan Rp 1,7 Miliar

Kondisi ruas jalan raya Ngawen-Todanan yang rusak parah dan tidak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Blora. (Eko Wicaksono | Mantranews.id)

BLORA, Mantranews.id – Ruas Jalan Ngawen-Todanan, Kabupaten Blora tahun 2025 mendapatkan alokasi perbaikan senilai Rp 1,7 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Binawan Nur Tjahjono menuturkan, alokasi pengerjaan Ngawen-Todanan, Blora, baru mencakup sedikit dari total panjang ruas jalan yang mencapai 27,70 Kilometer.

“Tahun ini yang sudah terkontrak Rp 1,7 miliar, (pengerjaan) di lokasi depan terminal, membuat saluran dan overlay (pelapisan ulang) satu lapis sepanjang 1 kilometer,” ujar Binawan, Rabu (9/4).

Selanjutnya, Binawan mengatakan, dikarenakan keterbatasan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Tengah, perbaikan ruas jalan Ngawen-Todanan Blora, hanya dapat memperlebar luas jalan sepanjang 400 meter, dari total 1 Kilometer yang akan diperbaiki. 

Binawan mengungkapkan, hal itu dikarenakan lapisan konstruksi di atas tanah dasar yang berfungsi memikul dan menyalurkan beban lalu lintas ke tanah dasar atau Perkerasan ruas jalan Ngawen-Todanan banyak yang sudah rusak.

Selanjutnya, Binawan juga menyebutkan ruas Jalan Ngawen-Todanan, Kabupaten Blora juga akan kembali mendapatkan perbaikan senilai Rp 16 Miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah. Namun kontrak pengerjaan belum dilakukan.

“Dan rencana bulan Mei 2025, akan dilelang lagi meneruskan lokasi tersebut ke arah Japah sepanjang 3 Kilometer, dengan pagu anggaran sebesar Rp 16 Miliar,” ungkap Binawan.

Berbeda pada tahap awal, Binawan menyebutkan, pengerjaan jalan tahap kedua akan menambah luas jalan menjadi 7 meter. Namun perbaikan jalan tersebut masih tahap perencanaan. 

Selanjutnya, sambung Binawan pada bulan Mei 2025, baru akan dilelang untuk jenis penanganan perkerasannya. Nantinya perkerasan jalan akan dikombinasi dengan beton dan aspal. (Eko Wicaksono | Mantranews.id)