SEMARANG, Mantranews.id – Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah Nency Widya Rahayu menjelaskan bahwa total realisasi investasi di Jawa Tengah selama TW I 2025 mencapai Rp21,85 triliun atau 27,8 persen dari target tahunan sebesar Rp78,3 triliun. Dari total investasi tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang sebesar Rp14,08 triliun, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp7,77 triliun.
Ia menyebut, Kabupaten Kendal mencatatkan prestasi gemilang sebagai daerah dengan realisasi investasi tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) pada Triwulan I (TW I) tahun 2025.
Berdasarkan data dari Kementerian Investasi/BKPM, investasi di Kabupaten Kendal mencapai Rp2,4 triliun, seluruhnya berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA). Kabupaten Kendal menjadi kontributor terbesar untuk PMA dengan nilai investasi mencapai Rp2,41 triliun. Sementara untuk PMDN, Kota Semarang tercatat sebagai penyumbang tertinggi.
“Realisasi tinggi di Kendal ini tidak terlepas dari keberadaan Kawasan Industri Khusus, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menjadi magnet bagi para investor asing,” ujar Nency di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025).
Dari sisi ketenagakerjaan, kata dia, sektor industri di Jawa Tengah juga menunjukkan performa positif dengan menyerap 97.551 tenaga kerja selama TW I 2025. Selain itu, terdapat penambahan 20.431 proyek investasi di berbagai sektor.
“Sektor utama penyumbang realisasi investasi PMA pada periode ini antara lain industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar Rp2,45 triliun (17,40 persen), disusul industri tekstil dengan Rp2,39 triliun (16,97 persen),” sebutnya.
Sementara itu untuk PMDN, sektor perumahan, kawasan, dan perkantoran mendominasi dengan Rp1,53 triliun (19,66 persen), diikuti oleh industri makanan sebesar Rp1,18 triliun (15,13 persen).
Jika digabungkan antara PMA dan PMDN, industri tekstil masih menjadi primadona dengan total investasi mencapai Rp2,66 triliun. (RIZ – Mantranews.id)